Kamis, 17 Desember 2015
MAKALAH
Intelijen Bisnis pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk
(AMRT)
Disusun guna memenuhi tugas Sistem
Informasi Manajemen
Disusun oleh :
Nama :
Karmelita Indah Pratiwi
NIM :
1A122066
STIE BANK
BPD JATENG
Jl. Pemuda no. 4
Semarang 50139
2015
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpakan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Intelijen
Bisnis pada PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (AMRT) sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas Sistem Informasi Manajemen.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
dini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca
yang bersifat membangun penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Semarang, Desember 2015
Penulis
1.1
Latar Belakang Masalah
Sering kali
kita mendengar istilah intelijen bisnis atau lebih terkenal dengan Bussiness
Intelligence ( BI ). Intelijen bisnis sebenarnya merupakan pengolahan
data khusus untuk informasi bisnis. Intelijen bisnis mempunyai komponen berupa
seperangkat teori, metodologi, proses, arsitektur, dan teknologi yang mampu
mengubah data mentah menjadi informasi yang bermakna dan berguna untuk tujuan
bisnis . Intelijen bisnis dapat menangani sejumlah besar informasi untuk
membantu mengidentifikasi dan mengembangkan peluang baru dalam dunia bisnis.
Dengan memanfaatkan intelijen bisnis, kita akan bisa mendapatkan peluang baru
dan menerapkan strategi yang efektif sehingga mampu menghasilkan keuntungan
pasar kompetitif dan stabilitas jangka panjang.
Dengan bantuan Teknologi Informasi, intelijen bisnis mampu memberikan gambaran
tentang sejarah operasi bisnis, kondisi bisnis saat ini dan prediksi operasi
bisnis di masa datang. Fungsi umum dari teknologi intelijen bisnis adalah
melaporkan, pengolahan analisis online, data mining, pengolahan informasi
kompleks, bisnis manajemen kinerja, analisis prediktif dan analisis preskriptif
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa Pengertian
Intelijen Bisnis ?
2.
Bagaimana Sejarah Intelijen Bisnis ?
3.
Bagaimana Aplikasinya dalam sebuah Perusahaan?
4.
Dari mana saja Sumber Informasi Intelijen ?
5.
Apa saja Unsur Pokok dalam Informasi Intelijen ?
6.
Apa itu Gudang Data (Data Warehouse)
7.
Bagaimana Prioritas Proyek IB ?
8.
Apa Faktor Sukses dari Implementasi IB?
9.
Apa manfaat IB bagi pengguna ?
10. Apa Portal IB
?
11. Bagaimana
pangsa pasar dari IB ?
12. Apa Contoh
penerapan dari IB?
1.3
Tujuan
& Manfaat
1.
Untuk mengetahui pengertian dari Intelijen Bisnis
2.
Untuk memahami Sejarah Intelijen Bisnis
3.
Untuk mengetahui aplikasi Intelijen Bisnis dalam
sebuah Perusahaan
4.
Untuk mengetahui Sumber Informasi Intelijen Bisnis ?
5.
Untuk mengetahui Unsur Pokok dalam Informasi Intelijen
Bisnis ?
6.
Untuk mengetahui Gudang Data (Data Warehouse)
7.
Untuk mengetahui Prioritas Proyek IB ?
8.
Untuk memahami Faktor Sukses dari Implementasi IB?
9.
Untuk memahami manfaat IB bagi pengguna ?
10.
Untuk mengetahui Portal IB ?
11.
Untuk mengetahui pangsa pasar dari IB ?
12.
Untuk mengetahui Contoh penerapan dari IB?
Inteligensi
Bisnis (IB)
adalah sekumpulan teknik dan alat untuk mentransformasi dari data mentah
menjadi informasi yang berguna dan bermakna untuk tujuan analisis bisnis. Teknologi
IB dapat menangani data yang tak terstruktur dalam jumlah yang sangat besar
untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan, dan selain itu membuat
kesempatan strategi bisnis yang baru. Tujuan dari IB yaitu untuk memudahkan
interpretasi dari jumlah data yang besar tersebut. Mengidentifikasi kesempatan
yang baru dan mengimplementasikan suatu strategi yang efektif berdasarkan
wawasan dapat menyediakan bisnis suatu keuntungan pasar yang kompetitif dan
stabilitas jangka panjang.
Teknologi
IB menyediakan riwayat, pandangan sekarang dan prediksi dari operasi bisnis.
Fungsi-fungsi umum dari teknologi inteligensi bisnis adalah pelaporan, pemrosesan analisis
daring, analitis, penggalian
data, penggalian proses,pemrosesan
kejadian kompleks, manajemen
performansi bisnis, pengukuran, penggalian teks, analitis prediktif dan analitis preskriptif.
IB
dapat digunakan untuk mendukung sejumlah besar keputusan bisnis mulai dari
operasi sampai strategis. Keputusan operasi termasuk penempatan dan harga
produk. Keputusan strategis termasuk prioritas, tujuan dan arah pada tingkat
yang lebih luas. Pada semua kasus, IB lebih efektif bila digabungkan dengan
data yang didapat dari pasar tempat perusahaan beroperasi (data eksternal)
dengan data dari sumber internal bisnis perusahaan seperti data operasi dan
finansial (data internal). Bila digabungkan, data eksternal dan internal bisa
menyediakan gambaran yang lebih lengkap, yang efeknya, menciptakan
"inteligensi" yang tidak dapat diturunkan dari kumpulan data tunggal
manapun.
Inteligensi Bisnis
dibangun dari sejumlah komponen termasuk:
·
Alokasi
dan agregasi multidimensi
·
Pelaporan
seketika dengan peringatan analitis
·
Perkiraan
konsolidasi grup, anggaran dan perpindahan (pegawai)
·
Optimisasi
kunci indikasi performansi
·
Pengontrolan
versi dan manajemen proses
·
Manajemen
item terbuka
Istilah intelijen bisnis pertama kali digunakan oleh Hans Peter, seorang peneliti di IBM, dalam sebuah artikel pada tahun 1958. Intelijen Bisnis merupakan evolusi dari sistem pendukung keputusan Decision Support Systems (DSS) yang dimulai pada tahun 1960 dan dikembangkan pada tahun 1980-an. DSS berasal dari model dibantu komputer dibuat untuk membantu pengambilan keputusan atau Executive Information Systems (EIS) dan perencanaan. Dari DSS , Data Warehouse, Sistem Informasi Eksekutif (EIS), OLAP dan akhirnya menjadi intelijen bisnis. Suatu metamorfosa yang hebat.
Pada tahun
1989, Howard Dresner, seorang analis Gartner Group, mengusulkan agar istilah
intelijen bisnis dipakai untuk menggambarkan konsep dan metode untuk
meningkatkan pengambilan keputusan bisnis dengan menggunakan sistem pendukung
berbasis fakta. Pada akhir tahun 1990, Bussiness Intelligence menjadi
berkembang demikian pesat.
Seringkali aplikasi Intelijen Bisnis menggunakan data yang dikumpulkan dari data warehouse atau data mart. Sebuah gudang data adalah salinan dari data transaksional yang memfasilitasi dukungan keputusan. Namun, tidak semua gudang data yang digunakan untuk intelijen bisnis, juga tidak semua aplikasi bisnis intelijen memerlukan data warehouse.
Sekarang istilah Intelijen Bisnis bisa didefinisikan menjadi seperangkat metodologi , proses , arsitektur , dan teknologi yang mengubah data mentah menjadi informasi yang bermakna dan berguna digunakan untuk memungkinkan wawasan strategis yang lebih efektif , taktis, dan operasional dan pengambilan keputusan . Apabila menggunakan definisi ini , intelijen bisnis juga mencakup teknologi seperti integrasi data , kualitas data , data pergudangan , magister manajemen data, teks dan analisis konten , dan banyak orang lain yang kadang-kadang ke segmen manajemen Informasi.
Seringkali aplikasi Intelijen Bisnis menggunakan data yang dikumpulkan dari data warehouse atau data mart. Sebuah gudang data adalah salinan dari data transaksional yang memfasilitasi dukungan keputusan. Namun, tidak semua gudang data yang digunakan untuk intelijen bisnis, juga tidak semua aplikasi bisnis intelijen memerlukan data warehouse.
Sekarang istilah Intelijen Bisnis bisa didefinisikan menjadi seperangkat metodologi , proses , arsitektur , dan teknologi yang mengubah data mentah menjadi informasi yang bermakna dan berguna digunakan untuk memungkinkan wawasan strategis yang lebih efektif , taktis, dan operasional dan pengambilan keputusan . Apabila menggunakan definisi ini , intelijen bisnis juga mencakup teknologi seperti integrasi data , kualitas data , data pergudangan , magister manajemen data, teks dan analisis konten , dan banyak orang lain yang kadang-kadang ke segmen manajemen Informasi.
Bisnis
intelijen dapat diterapkan untuk tujuan bisnis berikut , dalam rangka mendorong
nilai bisnis :
.1 .
Pengukuran – aplikasi / program yang mampu menciptakan hirarki metrik kinerja
dan benchmarking yang menginformasikan pemimpin bisnis tentang kemajuan menuju
tujuan bisnis
2. Analisis –
aplikasi / program yang mampu membangun proses kuantitatif untuk bisnis untuk
sampai pada keputusan yang optimal dan untuk melakukan bisnis penemuan
pengetahuan. Pada proses analisis ini, sering melibatkan: data mining, data
proccess, analisis statistik, analisis prediktif, pemodelan prediktif,
pemodelan proses bisnis, pengolahan informasi kompleks dan analisis preskriptif
3. Pelaporan
– aplikasi / program yang mampu membangun infrastruktur untuk pelaporan
strategis untuk melayani manajemen strategis bisnis, bukan pelaporan
operasional. Sering melibatkan visualisasi data, sistem informasi eksekutif dan
OLAP .
4. Kolaborasi / platform kolaborasi – aplikasi / program yang mampu mendapat area yang berbeda ( baik di dalam dan di luar bisnis ) untuk bekerja sama melalui berbagi data dan pertukaran data elektronik.
5. Pengetahuan manajemen - aplikasi/ program yang mampu membuat data perusahaan didorong melalui strategi dan praktek untuk mengidentifikasi, menciptakan, merepresentasikan, mendistribusikan, dan memungkinkan adopsi wawasan dan pengalaman yang pengetahuan bisnis sejati.
Selain di atas, intelijen bisnis juga dapat memberikan pendekatan pro-aktif, seperti fungsi alarm untuk mengingatkan segera untuk pengguna aplikasi. Ada banyak jenis peringatan, misalnya jika beberapa nilai bisnis melebihi nilai ambang jumlah dalam laporan, maka intelijen bisnis akan memberikan peringatan dan analis bisnis bisa menjadi lebih waspada. Kadang-kadang mail alert akan dikirim ke pengguna juga.
4. Kolaborasi / platform kolaborasi – aplikasi / program yang mampu mendapat area yang berbeda ( baik di dalam dan di luar bisnis ) untuk bekerja sama melalui berbagi data dan pertukaran data elektronik.
5. Pengetahuan manajemen - aplikasi/ program yang mampu membuat data perusahaan didorong melalui strategi dan praktek untuk mengidentifikasi, menciptakan, merepresentasikan, mendistribusikan, dan memungkinkan adopsi wawasan dan pengalaman yang pengetahuan bisnis sejati.
Selain di atas, intelijen bisnis juga dapat memberikan pendekatan pro-aktif, seperti fungsi alarm untuk mengingatkan segera untuk pengguna aplikasi. Ada banyak jenis peringatan, misalnya jika beberapa nilai bisnis melebihi nilai ambang jumlah dalam laporan, maka intelijen bisnis akan memberikan peringatan dan analis bisnis bisa menjadi lebih waspada. Kadang-kadang mail alert akan dikirim ke pengguna juga.
Sistem informasi
intelijen secara otomatis bertugas mencari dan menganalisis informasi tentang
lingkungan sosial, politik, hukum, peraturan perundangan dan ekonomi dari satu
atau lebih negara disamping juga tentang kesehatan dan prospek masa depan
industri dimana perusahaan bersangkutan merupakan bagian didalamnya serta juga
tentang pesaingnya.
Sistem informasi
intelijen akan memberikan informasi perencanaan yang para manajer tidak
menerima dari sumber lain.
- Lembaga pemerintah.
- Asosiasi perdagangan industri
- Perusahaan riset pasar swasta
- Media massa
- Kajian khusus yang dilakukan organisasi
- Internet
Informasi
yang diperoleh akan digunakan untuk memahami strategi pesaing, pergeseran halus
dalam selera konsumen.
- Profil keperluan informasi dari manajer
- Sistem penggalian informasi manajemen
- Sistem pengkodean dan penyimpanan.
- Sistem analisis data
- Kajian khusus
- Sistem pelaporan
- Pedoman penghapusan data.
Sistem
intelijen dapat memberikan banyak keuntungan bagi suatu perusahaan atau
lembaga. Sekarang ini tidak hanya perusahaan besar yang memiliki sistem
intelijen banyak perusahaan kecil yang juga mempunyai.
Seringkali
aplikasi IB menggunakan data yang dikumpulkan dari suatu gudang
data (GD)
atau dari pasar data, dan konsep dari IB
dan GD terkadang digabungkan sebagai "IB/GD" (atau "BI/DW") atau "IBGD".
Suatu gudang data mengandung salinan dari data analitis yang memfalisitasi
pendukungan keputusan. Namun, tidak semua layanan gudang data untuk inteligensi
bisnis, tidak juga semua aplikasi inteligensi bisnis membutuhkan sebuah gudang
data.
Untuk
membedakan antara konsep dari inteligensi bisnis dan gudang data, Forrester Research mendefinisikan
inteligensi bisnis dengan satu atau dua cara:
1.
Menggunakan
definisi luas: "Inteligensi Bisnis adalah suatu kumpulan metodologi,
proses, arsitektur, dan teknologi yang mengubah data mentah menjadi informasi
yang bermakna dan berguna digunakan untuk mendapatkan strategi yang lebih
efektif dan taktis, dan wawasan operasional dan pengambilan-keputusan." Di bawah definisi ini,
inteligensi bisnis juga mengikutkan teknologi seperti integrasi data, kualitas
data, penggudangan data, manajemen data-master, analitis konten dan teks, dan
banyak lainnya yang terkadang pasar menyatukannya ke segmen "Manajemen Informasi". Oleh
karena itu, Forrester mengacu pada persiapan data dan penggunaan datasebagai dua bagian
yang terpisah tapi pada segmen yang berkaitan dekat dari susunan arsitektur
inteligensi-bisnis.
2.
Forrester
mendefinisikan pasar inteligensi-bisnis yang lebih kecil sebagai,
"...
mengacu hanya pada lapisan paling atas dari susunan arsitektural IB seperti
pelaporan, analitis dan dasbor."
Akan sangat sulit
untuk menyediakan kasus bisnis yang positif untuk inisiatif inteligensi bisnis,
dan terkadang proyek tersebut harus diprioritaskan lewat inisiatif strategis.
Proyek IB bisa mendapatkan prioritas tinggi dalam organisasi jika manajer
mempertimbangkan hal-hal berikut:
·
Seperti
yang dijelaskan oleh Kimball manajer
IB harus menentukan keuntungan yang jelas seperti mengeliminasi biaya dari memproduksi
laporan terdahulu.
·
Akses
data untuk seluruh organisasi harus dipaksa. Dengan
cara ini bahkan keuntungan kecil, seperti hematnya waktu beberapa menit,
membuat perbedaan jika dikalikan dengan jumlah pekerja dalam seluruh
organisasi.
·
Seperti
yang dijelaskan oleh Ross, Weil dan Roberson untuk Arsitektur Perusahaan,
manajer harus mempertimbangkan untuk membiarkan proyek BI diarahkan oleh
inisiatif bisnis lainnya dengan kasus bisnis yang lebih bagus. Untuk mendukung
pendekatan ini, organisasi harus memiliki arsitektur bisnis yang dapat
menentukan proyek bisnis yang sesuai.
·
Menggunakan
suatu metodologi yang terstruktur dan kuantitatif untuk menciptakan prioritas
yang dapat dipertahankan sejajar dengan kebutuhan sebenarnya dari organisasi,
seperti matriks keputusan berbobot.
Menurut Kimball dkk., ada tiga wilayah kritis yang mana organisasi harus
miliki sebelum mulai melakukan proyek IB:
1.
Tingkat
komitmen dan dukungan proyek dari senior manajemen
2.
Tingkat
kebutuhan bisnis untuk menciptakan sebuah implementasi IB
3.
Jumlah
dan kualitas dari data bisnis yang ada.
Komitmen dan dukungan dari senior manajemen menurut Kimball
dkk., adalah kriteria yang paling penting dalam penilaian. Hal ini dikarenakan memiliki
manajemen yang mendukung kuat membantu melewati permasalahan yang dihadapi
dalam proyek. Namun, seperti yang Kimball dkk. katakan: "Bahkan rancangan
sistem GD/IB yang paling elegan pun tidak dapat mengatasi minimnya dukungan
[manajemen] bisnis".
Sangatlah penting bahwa personil yang berpartisipasi dalam proyek
memiliki visi dan ide tentang keuntungan dan kerugian dari implementasi sistem
IB. Dukungan bisnis yang baik harus memiliki pengaruh kuat dalam organisasi dan
harus berhubungan baik dalam organisasi. Ideal bila pendukung bisnis menuntut
tapi juga harus mampu bersikap realistik dan suportif jika implementasi
menghadapi keterlambatan atau kekurangan. Sokongan manajemen juga harus mampu
mengasumsikan akuntabilitas dan bertanggung jawab terhadap kegagalan dan
kemunduran dari proyek. Dukungan dari berbagai anggota manajemen memastikan
proyek tidak gagal jika salah seorang keluar dari grup utama. Namun, banyaknya
manajer yang bekerja sama dalam proyek bisa juga berarti akan adanya
kepentingan berbeda yang mencoba menarik proyek ke arah yang berbeda, seperti
jika suatu departemen menginginkan pengaruh penggunaan yang lebih kuat pada
sisinya. Masalah ini bisa diatasi dengan analisis yang spesifik dari awal
terhadap wilayah bisnis yang menguntungkan implementasi kesemuanya. Semua
pemegang saham dalam proyek harus berpartisipasi dalam analisis dengan tujuan
supaya mereka merasakan kepemilikan dari proyek dan untuk menemukan kesamaan.
Permasalahan manajemen yang lain yang harus dihadapi sebelum memulai implementasi
yaitu jika pendukung bisnis terlalu agresif. Jika individu manajemen terbawa
oleh kemungkinan-kemungkinan penggunaan IB dan mulai menginginkan implementasi
GD atau IB untuk memasukan beberapa kumpulan data yang berbeda yang pada tahap
perencanaan awal tidak diikutkan. Namun, karena implementasi tambahan dari data
tambahan bisa menambah jumlah waktu dari rencana semula, akan lebih bijak untuk
memastikan orang dari manajemen sadar dari aksi mereka.
Karena keterkaitan yang dekat dengan senior manajemen, hal penting yang
harus diperhatikan sebelum proyek dimulai adalah apakah ada kebutuhan bisnis
dan apakah jelas keuntungan bisnis dengan melakukan implementasi. Kebutuhan dan
keuntungan dari implementasi terkadang diarahkan oleh kompetisi dan keinginan
untuk mendapatkan keuntungan di pasar. Alasan lain untuk pendekatan
berbasis-bisnis untuk implementasi IB adalah akuisisi organisasi lain untuk
memperbesar organisasi awal terkadang menguntungkan untuk mengimplementasikan
GD atau IB dengan tujuan untuk membuat pengawasan yang lebih.
Perusahaan yang
mengimplementasikan IB biasanya organisasi yang besar dan multinasional dengan
cabang yang beragam. Solusi
IB yang dirancang baik menyediakan pandangan konsolidasi dari kunci data bisnis
yang tidak ada di tempat lainnya di dalam organisasi, memberikan manajemen
visibilitas dan kontrol terhadap pengukuran yang sebelumnya tidak ada.
Tanpa data yang cukup, atau dengan kualitas data yang kecil, setiap implementasi
IB akan gagal: tidak penting seberapa bagus dukungan manajemen atau motivasi
berbasis-bisnis. Sebelum implementasi sebaiknya dilakukan pemrofilan data
terlebih dahulu. Analisis ini mengidentifikasi "isi, konsistensi dan
struktur [...]" dari
data. Hal ini sebaiknya dilakukan seawal mungkin dalam proses dan jika analis
memperlihatkan bahwa datanya kurang, tangguhkan proyek untuk sementara sambil
departemen IT memikirkan bagaimana mengumpulkan data secara benar.
Saat merencanakan untuk kebutuhan-kebutuhan data bisnis dan inteligensi
bisnis, selalu disarankan untuk mempertimbangkan skenario tertentu yang berlaku
untuk organisasi tertentu, dan kemudian memilih fitur-fitur inteligensi bisnis
yang cocok untuk skenario tersebut.
Terkadang, skenario berkembang di sekitar proses-proses bisnis yang
berbeda, tiap-tiapnya dibangun dari satu atau lebih sumber data. Sumber-sumber
tersebut digunakan oleh fitur-fitur yang menggambarkan data tersebut sebagai
informasi untuk pengetahuan pekerja, yang selanjutnya beraksi terhadap
informasi tersebut. Kebutuhan bisnis dari organisasi untuk setiap proses bisnis
yang diadopsi bergantung pada langkah-langkah penting dari inteligensi bisnis.
Langkah-langkah penting dari inteligensi bisnis ini mengikutkan, tapi tidak
terbatas pada, hal-hal berikut:
1.
Langsung
ke sumber data untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan
2.
Mengubah
data bisnis menjadi informasi dan berikan secara tepat
3.
Query
dan analisis data
4.
Beraksi
terhadap data yang terkumpulkan
Aspek
kualitas dalam
inteligensi bisnis harus mencakup semua proses dari sumber data sampai
pelaporan akhir. Pada setiap langkah, gerbang
kualitas-nya berbeda:
1.
Sumber
data:
·
Standarisasi
data: agar data dapat dibandingkan (unit yang sama, pola yang sama, dsb.)
·
Pemrofilan
data: memeriksa nilai yang salah atau kosong
·
Kelengkapan:
memeriksa apakah semua data telah dimuat
·
Konsistensi
antara sumber: memeriksa data konsolidasi terhadap sumber
4.
Pelaporan:
·
indikator
keunikan: hanya satu kamus indikator yang dibagikan
·
Akurasi
formula: formula pelaporan lokal harus dihindari atau diperiksa
Beberapa
pertimbangan harus dibuat dengan tujuan supaya sukses mengintegrasikan
penggunaan dari sistem inteligensi bisnis dalam sebuah perusahaan. Pada
akhirnya sistem IB harus diterima dan digunakan oleh pengguna supaya bernilai
bagi perusahaan. Jika usabilitas dari sistem sangat
buruk, para pengguna bisa frustasi dan menghabiskan banyak waktu memahami
bagaimana cara menggunakan sistem atau mungkin tidak benar-benar bisa
menggunakan sistem. Jika sistem tidak memberikan nilai tambah bagi misi
pengguna, mereka tidak menggunakannya.
Untuk
meningkatkan penerimaan pengguna terhadap suatu sistem IB, disarankan untuk
mengkonsultasikan pengguna bisnis pada tahap awal siklus GD/IB, sebagai
contohnya pada fase pengumpulan kebutuhan.
Hal ini bisa menyediakan wawasan terhadap proses
bisnis dan
apa yang pengguna butuhkan dari sistem IB. Ada beberapa metoda untuk
mengumpulkan informasi ini, seperti kuesioner dan sesi wawancara.
Saat
mengumpulkan kebutuhan dari pengguna bisnis, departemen IT lokal juga harus
diikutkan untuk menentukan sampai mana kemungkinan memenuhi kebutuhan bisnis
berdasarkan data yang ada.Menggunakan pendekatan berpusat pada pengguna selama
tahap perancangan dan pengembangan bisa meningkatkan kesempatan adopsi bagi
pengguna sistem IB.
Selain
berfokus pada pengalaman user yang diberikan oleh aplikasi IB, juga memungkinkan
memotivasi pengguna menggunakan sistem dengan menambahkan elemen kompetisi.
Kimball menyarankan mengimplementasikan suatu fungsi pada portal situs IB di
mana laporan tentang penggunaan sistem bisa ditemukan. Dengan melakukan hal
tersebut, manajer bisa melihat bagaimana departemennya bekerja dan
membandingkan dirinya dengan yang lainnya dan hal ini bisa memacu mereka untuk
mendorong staf mereka menggunakan sistem IB lebih sering.
Dalam
sebuah artikel tahun 2007, H. J. Watson memberikan sebuah contoh bagaimana
elemen kompetitif dapat berguna sebagai sebuah insentif. Watson
menjelaskan bagaimana suatu pusat panggilan mengimplementasikan dasbor
performansi untuk semua agen panggilan, dengan bonus insentif perbulan
dikaitkan dengan metrik performansi. Juga, agen dapat membandingkan performansi
mereka dengan anggota tim lainnya. Implementasi dari tipe pengukuran
performansi ini dan kompetensi secara signifikan meningkatkan performansi agen.
Kesempatan
sukses untuk IB dapat ditingkatkan dengan mengikutkan senior manajemen untuk
membantu membuat IB sebagai bagian dari kultur
organisasi, dan dengan menyediakan pengguna dengan alat-alat yang berguna,
pelatihan, dan dukungan. Pelatihan
mendorong lebih banyak orang menggunakan aplikasi IB.
Menyediakan
bantuan pengguna sangat diperlukan untuk menjaga sistem IB dan menyelesaikan
permasalahan pengguna. Dukungan
pengguna dapat diikutkan dengan berbagai cara, sebagai contohnya dengan membuat
sebuah situs. Situs tersebut harus memiliki isi yang bagus dan alat untuk
mencari informasi yang diperlukan. Lebih lanjut, dukungan helpdesk bisa digunakan. Help desk bisa dijalankan oleh
pengguna ahli atau tim proyek GD/IB.
Sebuah portal Inteligensi Bisnis (portal IB) adalah
akses antarmuka utama untuk aplikasi gudang
data (GD)
dan Inteligensi Bisnis (IB). Portal IB adalah impresi pertama bagi pengguna
dari sistem GD/IB. Biasanya berbentuk aplikasi peramban, di mana pengguna
memiliki akses ke semua layanan sistem GD/IB, laporan dan fungsi analitis
lainnya. Portal IB harus diimplementasikan supaya mudah digunakan bagi pengguna
aplikasi GD/IB untuk melakukan panggilan terhadap fungsionalitas dari aplikasi.
Fungsi
utama dari portal IB adalah untuk menyediakan sebuah sistem navigasi dari
aplikasi GD/IB. Hal ini berarti portal harus diimplementasikan supaya pengguna
memiliki akses terhadap semua fungsi dari aplikasi GD/IB.
Cara paling umum
untuk merancang portal adalah dengan menyesuaikannya dengan proses bisnis dari
organisasi di mana aplikasi GD/IB dirancang, dengan cara tersebut portal dapat
disesuaikan dengan kebutuhan penggunannya.
Portal IB harus mudah digunakan dan dipahami, dan jika bisa memiliki tampilan
yang sama dengan aplikasi lainnya atau isi situs dari aplikasi organisasi GD/IB
yang dirancang (konsistensi).
Berikut ini adalah
daftar fitur yang diperlukan bagi portal web secara umum dan
portal IB secara khusus:
ü Terpakai
Pengguna
harus dengan mudah menemukan apa yang mereka butuhkan dalam alat IB.
ü Kaya isi
Portal
tidak hanya alat pencetakan laporan, ia harus berisi fungsi lebih seperti
saran, bantuan, informasi pendukung dan dokumentasi.
ü Bersih
Portal
harus dirancang supaya mudah dipahami dan tidak terlalu kompleks sehingga
membingungkan pengguna
ü Terbaru
Portal
harus diperbarui secara teratur.
ü Interaktif
Portal
harus diimplementasikan supaya mudah bagi pengguna menggunakan fungsinya dan
mendorong mereka menggunakan portal. Skalabilitas dan kostumisasi membuat
pengguna dapat menyesuaikan portal sesuai kebutuhan mereka.
ü Berorientasi
nilai
Sangat
penting bahwa pengguna merasakan bahwa aplikasi GD/IB memiliki sumber nilai
yang patut dipakai.
Ada sejumlah vendor inteligensi bisnis, terkadang dikategorikan menjadi
vendor independen "murni" dan gabungan "megavendor" yang
memasuki pasar lewat tren baru akuisisi
dalam industri IB.
Beberapa perusahaan yang mengadopsi perangkat lunak IB memutuskan untuk
memilih dari penawaran produk yang terpisah (tapi yang terbaik) dibandingkan
membeli satu solusi yang terintegrasi secara komprehensif (layanan penuh).
a.
Spesifik-industri
Pertimbangan khusus untuk sistem inteligensi bisnis harus dilakukan pada
sektor-sektor tertentu seperti regulasi bank pemerintahan.
Informasi yang dikumpulkan oleh institusi bank dan dianalisis dengan perangkat
lunak IB harus dilindungi dari grup atau individu tertentu, dan tersedia penuh
untuk grup atau individu lainnya. Oleh karena itu solusi IB harus sensitif
terhadap kebutuhan tersebut dan cukup fleksibel untuk beradaptasi terhadap
regulasi baru dan perubahan terhadap hukum yang ada.
·
Karena
kurangnya informasi, proses, dan perangkat, selama 2012, lebih dari 35 persen
dari top 5000 perusahaan global secara regular gagal membuat keputusan yang
berwawasan tentang perubahan signifikan dalam pasar dan bisnis mereka.
·
Pada
2012, unit-unit bisnis akan mengontrol paling kurang 40 persen dari anggaran
total untuk inteligensi bisnis.
·
Pada
2012, sepertiga dari aplikasi analitis yang digunakan untuk proses bisnis akan
diberikan dalam bentuk aplikasibutiran-kasar mashup.
Laporan khusus Information Management tahun 2009
memprediksi tren teratas dari IB: "komputasi
hijau, jasa jaringan sosial, visualisasi
data, IB seluler, analitis prediktif, aplikasi komposit, komputasi
awan dan multi-sentuh." Penelitian
yang dilakukan tahun 2014 mengindikasikan bahwa karyawan lebih mungkin memiliki
akses ke, dan lebih mungkin lagi terlibat dengan, perangkat IB berbasis-awan
daripada perangkat tradisional.
Tren IB lainya
termasuk hal-hal berikut:
·
Perusahaan
menerapkan pemrosesan dalam memory, pemrosesan 64-bit, dan
pra-paket aplikasi IB analitis.
·
Aplikasi
operasional memiliki komponen IB, dengan peningkatan pada waktu respon, skala,
dan konkurensi.
·
Analitis
IB yang tepat atau mendekati seketika adalah ekpektasi dasar.
·
Perangkat
lunak sumber-berbuka IB menggantikan penawaran dari vendor.
Jalur
penelitian yang lain mengikutkan pengkajian gabungan dari IB dan data tak
pasti. Dalam
konteks ini, data yang digunakan tidak diasumsikan harus tepat, akurat dan
komplit. Melainkan, data dianggap tidak pasti dan karenanya ketidakpastian ini
disebarkan ke hasil yang dikeluarkan oleh IB.
Menurut kajian dari
Aberdeen Group, ada peningkatan ketertarikan dalam IB Software-as-a-Service
(SaaS - Perangkat lunak sebagai jasa) selama beberapa tahun terakhir, dengan
dua kali lipat organisasi menggunakan pendekatan ini setahun lalu - 15% di
tahun 2009 dibandingkan 7% di tahun 2008.
Sebuah artikel
oleh Chris Kanaracus menunjukan pertumbuhan data yang sama dari firma
penelitian IDC, yang memprediksi pasar IB SaaS akan tumbuh 22 persen setiap
tahun sampai 2013 berkat meningkatnya kecanggihan produk, anggaran IT yang ketat,
dan faktor lainnya.
Untuk
menghemat biaya riset, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau yang dikenal
sebagai pemilik jaringan retail Alfamart dan Alfamidi sengaja membangun
minimarket di lokasi yang berdekatan.
Corporate Communication GM Alfamart Nur Rachman mengatakan bahwa dalam menentukan lokasi pembangunan, perusahaan menerapkan konsep model pasar persaingan sempurna (PPS) dalam prinsip ekonomi. Model PPS ini didefinisikan sebagai bentuk pasar paling ideal, di mana salah satu ciri dalam satu pasar terdapat lebih dari satu pengusaha dengan barang atau jasa yang ditawarkan bersifat homogen.
Corporate Communication GM Alfamart Nur Rachman mengatakan bahwa dalam menentukan lokasi pembangunan, perusahaan menerapkan konsep model pasar persaingan sempurna (PPS) dalam prinsip ekonomi. Model PPS ini didefinisikan sebagai bentuk pasar paling ideal, di mana salah satu ciri dalam satu pasar terdapat lebih dari satu pengusaha dengan barang atau jasa yang ditawarkan bersifat homogen.
Menurut Nur Rachman bahwa apabila di suatu
lokasi sudah berdiri Alfamart bisa dipastikan lokasi tersebut memiliki potensi
pasar yang bagus dan lolos uji kelayakan bisnis.
Dalam menentukan kelayakan suatu lokasi untuk minimarket, dibutuhkan beberapa pertimbangan, antara lain kepadatan penduduk, kepadatan lalu lintas yang dilalui di sekitar minimarket, target segmen yang tepat, dan lingkungan sosialyangmendukung.
Dalam menentukan kelayakan suatu lokasi untuk minimarket, dibutuhkan beberapa pertimbangan, antara lain kepadatan penduduk, kepadatan lalu lintas yang dilalui di sekitar minimarket, target segmen yang tepat, dan lingkungan sosialyangmendukung.
Kedekatan
lokasi minimarket secara tidak langsung juga memberi kemudahan bagi masyarakat
dalam memilih atau membandingkan harga, produk, kualitas, serta jasa yang
ditawarkan. Akhirnya, bisnis minimarket bisa bersaing secara fair dalam
memuaskan konsumen dan memberikan harga yang wajar.
Lebih
lanjut, berdasarkan data Nielsen, rata-rata pertumbuhan jumlah minimarket di
Indonesia per tahun sampai September 2015 tercatat sekitar 12,7 persen. Nilai
ini lebih tinggi dibanding supermarket ataupun hipermarket dengan pertumbuhan
3,6 persen.
Menurut
Nur, bahwa salah satu faktor yang memacu pertumbuhan itu, minimarket tak
membutuhkan ruang yang besar. Dengan investasi mulai Rp 400 juta, di
luar biaya lokasi, masyarakat sudah bisa memiliki toko Alfamart dalam bentuk
waralaba.
Inteligensi Bisnis (IB) adalah sekumpulan teknik dan alat
untuk mentransformasi dari data mentah menjadi informasi yang berguna dan
bermakna untuk tujuan analisis bisnis. Intelijen
Bisnis merupakan evolusi dari sistem pendukung keputusan Decision Support
Systems (DSS). Intelijen Bisnis dapat
diterapkan untuk tujuan bisnis berikut : Pengukuran, Analisis, Pelaporan
Kolaborasi, Pengetahuan Manajemen.Sumber Informasi Intelijen meliputi : lembaga
pemerintah, asosiasi perdagangan industri, perusahaan riset pasar swasta, media
massa, kajian khusus yang dilakukan organisasi, internet. Unsur pokok dalam
informasi intelijen : profil keperluan informasi dari manajer, sistem
penggalian informasi manajemen, sistem pengkodean dan penyimpanan, sistem
analisis data, kajian khusus, sistem pelaporan, pedoman penghapusan data.
Suatu gudang
data mengandung salinan dari data analitis yang memfalisitasi pendukungan
keputusan. Namun, tidak semua layanan gudang data untuk inteligensi bisnis,
tidak juga semua aplikasi inteligensi bisnis membutuhkan sebuah gudang data. Proyek
IB bisa mendapatkan prioritas tinggi dalam organisasi. Faktor sukses dari
implementasi bisnis: dukungan bisnis, kebutuhan bisnis, jumlah dan kualitas
dari faktor yang ada.Manfaat IB bagi pengguna : meningkatkan kesempatan adopsi
bagi pengguna sistem IB, manajer bisa melihat bagaimana departemennya bekerja
dan membandingkan dirinya dengan yang lainnya dan hal ini bisa memacu mereka
untuk mendorong staf mereka menggunakan sistem IB lebih sering, agen dapat
membandingkan performansi mereka dengan anggota tim lainnya. Implementasi dari
tipe pengukuran performansi ini dan kompetensi secara signifikan meningkatkan
performansi agen
Sebuah portal Inteligensi Bisnis (portal IB) adalah
akses antarmuka utama untuk aplikasi gudang
data (GD)
dan Inteligensi Bisnis (IB). Portal IB adalah impresi pertama bagi pengguna
dari sistem GD/IB. Fungsi utama dari portal IB adalah untuk menyediakan sebuah
sistem navigasi dari aplikasi GD/IB. Hal ini berarti portal harus
diimplementasikan supaya pengguna memiliki akses terhadap semua fungsi dari
aplikasi GD/IB.
Cara paling umum
untuk merancang portal adalah dengan menyesuaikannya dengan proses bisnis dari
organisasi di mana aplikasi GD/IB dirancang, dengan cara tersebut portal dapat
disesuaikan dengan kebutuhan penggunannya. Daftar
fitur yang diperlukan bagi portal web secara umum dan portal IB secara
khusus: terpakai, kaya isi,
bersih, terbaru, interaktif, berorientasi nilai.Ada sejumlah vendor inteligensi
bisnis, terkadang dikategorikan menjadi vendor independen "murni" dan
gabungan "megavendor" yang memasuki pasar lewat tren baru akuisisi
dalam industri IB. Beberapa perusahaan yang mengadopsi perangkat lunak
IB memutuskan untuk memilih dari penawaran produk yang terpisah (tapi yang
terbaik) dibandingkan membeli satu solusi yang terintegrasi secara komprehensif
(layanan penuh). Ketika seseorang mulai untuk menggabungkan
beberapa set informasi, seseorang dapat menghasilkan sejumlah besar intelijen
bisnis .
Intelijen bisnis membantu seseorang
membuat keputusan bisnis strategis yang efektif . PT. Alfamart dalam menerapkan
IB selalu memperhatikan lokasi, masih belum memperhatikan cara penataan barang
yang bisa mendorong pembeli untuk beli dan beli lagi bukan malah membandingkan
antara produk yang satu dengan yang lainnya.
Sebaiknya Alfamart dalam
mengembangkan bisnisnya tidak hanya memperhatikan lokasi – lokasi pendirian
alfamart saja. Tetapi juga memperhatikan penataan barang, contohnya penataan
barang mie instan merek yang satu dengan merek yang lain diletakkan berdampingan
tanpa diletakkan barang-barang pendukungnya seperti: telor, saos, dan kecap. Sehingga
jika penataan barangnya seperti yang saya sarankan maka pembeli ingin beli
barang lagi dan lagi, tanpa membandingkan harga barang produk yang satu dengan
yang lainnya.
www.
google.com
id.wikipedia.org/wiki/intelijen_bisnis
ranggablack.wordpress.com
ncuzallen.blogspot.in/2011/11/management-by-objective.html
maulanurhardiansyah.blogspot.com
fathurrozak.wordpress.com
Langganan:
Postingan (Atom)