Senin, 16 November 2015

kisi-kisi uts



Soal dan Jawaban Kisi-kisi UTS
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BANK BPD JATENG
SEMARANG

1.      Jelaskan manfaat SIM dalam bidang pemasaran!
Jawab:
a.       Pendukung penjualan
Suatu sistem informasi penjualan yang mendukung penjualan harus mampu memberikan informasi pda personil penjualan mengenai hal-hal berikut:
-          Deskripsi produk dan spesifikasi kinerja
-          Harga-harga produk
-          Potongan harga berdasarkan jumlah dan informasi potongan harga produk lainnya
-          Insentif penjualan untuk wiraniaga
-          Promosi penjualan
-          Rencana pembiayaan untuk pelanggan
-          Kekuatan dan kelemahan dari produkproduk pesaing
-          Sejarah hubungan pelanggan dengan perusahaan
-          Kebijakan dan prosedur-prosedur penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan
-          Produk-produk yang belum diperkenalkan
-          Tingkat persediaan produk
b.      Analisis penjualan
Sistem informasi analisis penjualan merupakan satu dari sistem yang paling luas dan terpenting dari sebagaian besar perusahaan yang terlibat dalam penjualan. Tujuannya adalah untuk menyediakan informasi buat penganalisisan terkait dengan kecenderungan penjualan produk, probabilitas sebuah produk, kinerja dari tiap daerah penjualan dan cabang penjualan, dan prestasi wira niaga. Informasi ini diperoleh dari sistem pemasukan data pesanan penjualan yang  sebagaian besar adalah informasi transaksi dari penjualan aktual dan yang dibuat dalam faktur penjualan.
c.       Riset konsumen
Riset konsumen merupakan proses mengidentifikasi karakteristik dan kebiasaan – kebiasaan konsumen terhadap produk – produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Informasi – informasi yang didapat dari kegiatan riset konsumen ini membantu perusahaan untuk melayani pelanggan yang ada dan memperoleh pelanggan baru. Analisis ini dapat juga mempengaruhi jangka waktu pemberian kredit dan potongan – potongan harga yang diberikan kepada pelanggan. Riset ini juga dapat memberikan peringatan dini bahwa pesaing – pesaing tertentu merupakan suatu ancaman yang besar untuk pelanggan – pelanggan tertentu. Kerap kali analisis ini mengarah pada negosiasi antara manajer pemasaran dan para manajer senior terkait dengan pelanggan, khususnya pada persoalan yang berada diluar wiraniaga yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Misalnya saja tentang spesifikasi produk.
d.      Riset pasar
Riset pasar adalah suatu riset yang lebih luas dari riset konsumen dalam arti memusatkan perhatian pada lokasi pemasaran keseluruhan untuk produk – produk perusahaan. Riset pasar ini bertujuan untuk menaksir ukuruan keseluruhan dari pasar untuk tiap lini produk, serta untuk tiap produk dalam suatu lini produk. Riset pasar ini biasanya dilakukan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
e.       Riset pesaing
Sebuah perusahaan harus mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya mengenai para pesaing – pesaingnya, dimana informasi – informasi tersebut mencangkup tentang spesifikasi dari produk – produk pesaingnya, kekuatan dan kelemahan dari operasi pesaing, tingkat pelayanan pada pelanggan dan kebijaksanaan pesaing terhadap pelanggan, struktur dan kekuatan keuangan pesaing, serta rencana tentang produk baru, tujuan dan strategi pemasaran, rencana promosi produk dari pesaing, dan reaksi yang mungkin terjadi dari rencana perusahaan tersebut. Informasi – informasi tersebut diperlukan agar perusahaan mampu mengembangkan strategi – strategi yang lebih kuat dari pesaingnya sehingga tetap mampu bersaing dipasaran.
f.       Peningkatan promosi dan iklan
Sistem informasi promosi dan periklanan harus mampu menjadi gudang informasi yang membantu manajer dalam membuat promosi dan periklanan dengan cara belajara dari masa lalu. Dengan mengorganisasikan dan menganalisis informasi ini secara sistemastis, suatu perusahaan dapat membentuk badan yang mengetahuai seperti apa corak dari lokasi pemasaran tersebut. Sehingga peningkatan promosi dan periklanan dapat disesuaikan dengan corak lokasi pemasaran tersebut. Dengan cara seperti itulah suatu produk dari perusahaan akan lebih cepat diketahui oleh konsumen.
g.      Pengembangan produk baru
Riset tehadap produk baru menyangkut penganalisisan suatu kesempatan yang memungkinkan bagi produk baru dan juga menyangkut tentang pengevaluasian atas spesifikasi yang lebih disukai dan keberhasilan pasar yang memungkinkan. Dengan dilakukannya pengembangan produk baru diharapkan dapat meningkatka kepuasan pelanggan, dan lebih menarik dari minat pelanggan tersebut. Pengembangan produk baru ini diterapkan sebagai upaya mengatasi kejenuhan masyarakat terhadap suatu produk.
h.      Perkiraan penjualan
Perkiraan penjualan merupakan satu diantara aktivitas yang paling penting di banyak perusahaan, dan untuk perusahaan – perusahaan tersebut sistem informasi perkiraan penjualan harus dikembangkan sebaik mungkin. Perkiraan penjualan ini bersangkutan dengan masa yaang akan datang yang semakin sulit karena informasi konkrit mengenai masa yang akan jumlahnya sangatlah sedikit sehingga sangat rentan sekali. Informasi – informasi dasar yang diperlukan dalam perkiraan penjualan antara lain yaitu:
·         Penjualan sebelumnya. Informasi ini diberikan olehsistem informasi analisis penjualan
·         Kondisi pasar
·         Aktivitas pesaing
·         Rencana promosi dan periklanan
i.        Perencanaan produk dan penetapan harga produk
Perencanaan produk memberiakan informasi pada sebagian besar aktivitas pemasaran yang menentukan arah dan pusat perhatian perusahaan. Misalnya saja bagian perencanaan produk memberikan informasi pada bagian penjualan mengenai strategi penjualan dan lain sebaigainya. Selain itu perencanaan produk juga memutuskan produk – produk baru apa saja yang akan dikeluarkan atau diperkenalkan dan memberikan informasi – informasi terkait pada bagian pengembangan produk. Sehingga produk – produk yang keluar dipasaran selalu up to datae, selalu diminati masyarakat, dan tidak menimbulkan kejenuhan.
j.        Kontrol pengeluaran
Kontrol pengeluaran dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena kontrol keuangan ini berkaitan dengan rencana – rencana kegiatan dimasa mendatang. Kontrol pengeluaran ini juga berkaitan erat dengan keuntungan yang hendak ingin dicapai oleh perusahaan terhadap produksi – produksi yang sudah dipasarkan. Kontrol keuangan ini dapat dilakukan dengan cara membuat buku atau daftar pengeluaran perusahaan yang kemudian dituangkan dalam laporan keuangan perusahaan. Dengan adanya kontrol pengeluaran ini, perusahaan mampu menentukan tindakan – tidakan yang terkait dengan perbandingan pengeluaran dan keuntungan. Selain itu dengan kontrol keuangan ini juga sebuah perusahaan mampu menhindari suatu keadaan yang bernama kerugian.

2.      Apa yang kamu ketahui tentang Sistem Informasi Manajemen? Dan mengapa Sistem Informasi Mananjemen sangat berperan penting dalam sebuah manajemen?
Jawab: Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern dan ekstern) kepada manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan adanya sebuah sistem informasi akan lebih mempermudah pengolahan data, tentunya dengan menggunakan sistem informasi manajemen yang tidak hanya bisa mengolah data, namun juga dapat memberikan informasi kepada pihak manajemen secara mudah dan fleksibel, dan juga bagi pengambil keputusan.

3.      Jelaskan sejarah sistem informasi manjemen, eksistensinya saat ini dan perkembangannya di masa depan!
Jawab:
a.       Sejarah Sistem Informasi Manajemen
Sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berkait dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Ada sistem konseptual ada sistem fisik, ada sistem terbuka ada sistem tertutup, dan ada sistem alamiah ada sistem yang dibuat manusia.
Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data dan mempunyai arti bagi pengguna untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan sumber daya konseptual; sumberdaya fisik : Manusia, uang, material, dan mesin. Informasi dikategorikan: informasi strategis, informasi taktis, dan informasi teknis.
Sistem informasi adalah sistem yang dibuat manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi bagi pengguna.
Sistem informasi manajemen mempunyai pengertian sebagai suatu metode formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen, yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan operasional organisasi yang bersangkutan dapat dilakukan secara efektif (Stoner JAF.,1991).
b.      Perkembangan Sistem Informasi Manajemen
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian computer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.
Namun demikian para pengguna khususnya di lingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).
Dalam tahun 1964, computer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuity dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi computer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa computer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.
 Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan Negara.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen dari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems-DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor (Office Automation-OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Articial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa computer bisa deprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu.
Semua konsepdi atas, baik PDE, SM, OA, DSS, ES, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan computer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

4.      Apa keuntungan dan kerugian penggunaan sistem informasi manajemen bagi sebuah perusahaan! Sebut dan jelaskan!
Jawab:
Ø  Keuntungan:
a.       Meningkatkan efisiensi operasional
Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership).
b.      Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Misalnya pengguna ATM dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
c.       Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis.
Ø  Kerugian:
a.       Berdampak pada pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran.
b.      Membuat ketergantungan manusia terhadap sistem informasi manajemen, sehingga mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri.
c.       Perubahan dan perkembangan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (up to date).
d.      Kurangnya tenaga ahli di bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan sistem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan.

5.      Komponen apa saja yang diperlukan dalam sistem informasi manajemen?
Jawab:
1.)    Komponen sistem informasi secara fungsional:
a.       Sistem administrasi dan operasional
b.      Sistem pelaporan manajemen
c.       Sistem database
d.      Sistem pencarian
e.       Manajemen data
2.)    Komponen sistem informasi secara fisik:
a.       Perangkat keras
b.      Perangkat lunak
c.       Database
d.      Prosedur pengoperasian
e.       Personalia pengoperasian

6.      Jelaskan bagaimana hubungan sistem informasi maajemen dan fungsi manajemen!
Jawab: Hubungannya menuai sinergi yaitu serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar criteria mutu yang telah ditetapkan. Kegiatan utama dari semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input) kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsure data, pemutakhiran, dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output). Serta fungsi dari manajemen itu sendiri merupakan berbagai jenis tugas ataupun kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan ada 4 fungsi utama dalam manajemen, yaitu:
1.      Perencanaan (Planning),
2.      Pengorganisasian (Organizing),
3.      Pengarahan (Actuating/Directing),
4.      Pengawasan (Controlling).

7.      Mengapa dikatakan sistem informasi akuntansi sebagai bagian terbesar dari sistem informasi manajemen!
Jawab: Sistem Informasi Akuntansi dikatakan sebagai bagian terbesar dari Sistem Informasi Manajemen karena sistem informasi akuntansi ini berada di berbagai bidang operasional manajemen organisasi. Sehingga sistem informasi akuntansi dapat juga didefinisikan sebagai kumpulan dari subsistem-subsistem yang salig berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan di bidang keuangan.

8.      Jelaskan manfaat sistem informasi manajemen untuk suatu perusahaan!
Jawab:
ü  Meningkatkan aksesbilitas data yang terjadi secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
ü  Menjamin tersedianya kualitas dan ketrampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
ü  Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
ü  Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan ketrampilan pendukung sistem informasi.
ü  Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

9.      Kualitas suatu informasi dipengaruhi oleh 3 hal, relevancy, accuracy, dan timelines. Jelaskan 3 hal tersebut!
Jawab:
a.       Relevansi (Relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan “how is the message used for problem solving (decision masking)?”Informasi akan relevan jika memberikan manfaat bagi pemakainya.
b.      Akurasi (Accuracy)
Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain:
§  Kelengkapan Informasi
§  Kebenaran Informasi
§  Keamanan Informasi
c.       Tepat Waktu (Timeliness)
“How quickly is input transformed to correct output?” Bahwa informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil.

Jumat, 06 November 2015

Tugas 3 (makalah)

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
 Decision Support System dalam Sistem


Disusun oleh:
Nama: Karmelita Indah Pratiwi
NIM  : 1A.12.2066



SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD JATENG
SEMARANG





KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
            Pertama saya ucapkan terima kasih kepada dosen Sistem Informasi Manajemen yang telah membimbing saya dalam menyusun makalah ini. Makalah yang saya buat ini membahas tentang Decision Support System dalam Sistem. Makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi nilai tugas Sistem Informasi Manajemen yang ditugaskan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan.
            Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.




                                   
Semarang,  November 2015



Penulis






DAFTAR ISI




BAB I

PENDAHULUAN

1.1.         LATAR BELAKANG

Bagaimana cara mengambil keputusan? Jawaban atas pertanyaan ini akan mempengaruhi perancangan sistem informasi di dalam komputer untuk mendukung proses dalam pengambilan keputusan (Decision Support Sustem / DSS). Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game’s theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya.










Model DSS :
 










                                                              
 






1.2.         RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah ” Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System ) adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana penjelasan mengenai konsep Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS) ?
2.      Apa tujuan Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS) ?
3.      Apa itu konsep keputusan ?
4.      Apa saja jenis-jenis Keputusan Menurut Herbert A. Simon ?
5.      Apa saja tahapan Pengambilan Keputusan Menurut Herbert A. Simon ?
6.      Apa saja tingkat-tingkat Pengambilan Keputusan ?
7.      Apa saja komponen dalam Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System / DSS) ?
8.      Apa saja ciri, keuntungan dan keterbatasan Sistem Penunjang Keputusan
(Decision Support System / DSS) ?
9.      Apa saja Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System /DSS) Kelompok ?

1.3.         TUJUAN MAKALAH

Adapun tujuan dari penyusunan makalah dengan judul Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System ) adalah sebagai berikut :
1.      Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
2.      Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sistem Penunjang Keputusan
(Decision Support System)























BAB II

PEMBAHASAN


 2.1. DEFINISI & KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM / DSS )

Secara umum DSS adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu mengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terstruktur. Sedangkan secara khusus DSS adalah Sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Jadi ini merupakan sistem pendukung yang berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pemecahan masalah.
Adapun menurut para ahli definisi dari DSS adalah sebagai berikut :
·                     Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan / DSS adalah Sistem yang interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.
·                     Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan / DSS adalah suatu kumpulan prosedur pemrosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
·                     Menurut Litle, Sistem Penunjang Keputusan / DSS adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur atupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.
·                     Menurut Raymond Mc Leod, Sistem Penunjang Keputusan / DSS adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan.

Dari berbagai definisi beberapa ahli diatas ada satu kesamaan tentang pengertian dari DSS yitu merupakan suatu sistem untuk membantu pemecahan sebuah masalah. Dan pemecahan masalah tersebut dapat dipicu penyelesaiannya dengan 6 pertanyaan antara lain :
n    Apa  (what) ?
n    Siapa (who) ?
n    Kapan (when) ?
n    Mengapa (why) ?
n    Dimana (where) ?
n    Bagaimana (how) ?

Konsep Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS ):
            Konsep DSS dimulai akhir tahun 1960 dengan time sharing komputer yaitu untuk pertama kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi. Istilah DSS diciptakan pada tahun 1971 oleh Anthony Gory dan Scott Morton untuk mengarahkan aplikasi komputer pada pengambilan keputusan manajemen. Konsep DSS menggunakan informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan dengan menggunakan model sebagai dasar pengembangn alternatif yang secara interaktif dapat digunakan oleh pemakai. Dari penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa DSS mempunyai karakteristik tersendiri, antara lain :
a.                   DSS dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur ataupun tidak terstruktur,
b.                  Dalam proses pengolahannya, DSS mengkombinasikan penggunaan model-model/teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi,
c.                   DSS dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi,
d.                  DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.

2.2. TUJUAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Decision Support System)

Bila diterapkan dalm sebuah organisasi atau perusahaan tujuan utama DSS adalah membantu manajer dan orang-orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan kemampuannya dalam memutuskan pemecahan suatu masalah. Keputusan yang dihasilkan nantinya diharapkan dapat memenuhi batasan kognitif, waktu dan ekonomis.
Menurut Holsapple dan Winston, 1996 tujuan dari DSS adalah sebagai berikut :
a.                   DSS membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan tindakan.
b.                  DSS memfasilitasi salah satu atau semua fase pengambilan keputusan agar prosesnya berjalan secara lancar dan cepat (efektif dan efisien). Fase pengambilan keputusan itu sendiri menurut Herbert A. Simon yang ditulis oleh Mc Leod (2001) adalah :
@ Intellegence Activity  yaitu proses pencarian informasi dan data dari lingkungan yang berguna bagi pemecahan masalah,
@ Design Activity  yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisa kemungkinan dari tindakan yang akan dijadikan solusi,
@ Choice Activity yaitu memilih salah satu tindakan yang telah dianalisa pada fase sebelumnya yang kemudian dijadikan sebagai alternatif solusi,
@ Review Activity yaitu mengimplementasikan solusi.
c.                   DSS menjadi bantuan untuk memecahkan masalah yang semi terstruktur atau yang tidak terstruktur.
d.                  DSS membantu dalam memanajemen informasi / pengetahuan. Hal ini dimungkinkan karena DSS dapat memiliki kemampuan untuk menerima, menyimpan, menggunakan, menurunkan dan mempresentasikan informasi / pengetahuan yang sesuai dengan keputusan yang akan diambil.
e.                   DSS mendukung penilaian manajer tanpa bermaksud untuk menggantikannya.

2.3. KONSEP KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan merupakan hal yang pokok bagi pemegang jabatan manajer. Karena keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan kesempatan di dalam perusahaan. Model sistem yang dipergunakan untuk mengambil keputusan dapat bersifat tertutup atau terbuka. Sistem pengambilan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari masukan-masukan yang tidak diketahui dari lingkungannya. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap :
a.       Mengetahui semua alternatif dan akibat atu hasil dari masing-masing alternatif;
b.      Mempunyai suatu metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang lebih disukainya,
c.       Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu seperti keuntungan, volume penjualan atau kegunaan.
Paham pengambilan keputusan yang tertutup jelas menganggap bahwa orang yang rasional secara logis menguji semua alternatif, membuat urutan berdasarkan hasilnya yang lebih disukai, dan memilih alternatif yang mendatangkan hasil terbaik.
            Sistem pengambilan keputusan terbuka adalah keputusan yang dipengaruhi oleh lingkungan, dan proses pengambilan keputusan selanjutnya juga mempengaruhi lingkungan tersebut. Pengambil keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak menunjukkan rasionalitas hanya dalam batas-batas yang ditentukan oleh latar belakang, penglihatan alternatif-alternatif, kemampuan untuk menangani model keputusan dan sebagainya. Mengingat tujuan model tertutup telah dirumuskan dengan baik, tujuan model terbuka sama dengan tingkat keinginan sebab model terbuka dapat berubah apabila pengambil keputusan menerima bukti keberhasilan atau kegagalan. Dibandingkan dengan ketiga anggapan model tertutup, model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambil keputusan :
a.       Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil,
b.      Melakukan penyelidikan secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang memuaskan,
c.       Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.
Model terbuka adalah dinamis atas urutan pilihan-pilihan karena tingkatan keinginan berubah menangani perbedaan antara hasil dan tingkat keinginan.

2.4. JENIS-JENIS KEPUTUSAN MENURUT HERBERT A.SIMON

Menurut Herbert A. Simon jenis-jenis keputusan dalm suatu perusahaan dibedakan menjadi 2 yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram. Perbedaan keputusan terprogram dan tidak terprogram terlihat dari persyaratan operasionalnya yang berlainan bagi kedua jenis keputusan tersebut. Ciri-ciri keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram dapat diikhtisarkan sebagai berikut :



Keputusan Terprogram
Keputusan Tidak Terprogram
·        Berulang
·        Dirumuskan dengan cermat
·        Aturan atau algoritma keputusan bagi orang bawahan untuk digunakan
·        Kadang-kadang
·        Unik
·        Analisa baru untuk setiap kejadian

Dengan kata lain, keputusan terprogram adalah keputusan yang dirumuskan dengan cermat dan cukup sering diulangi sehingga aturan keputusan atau algoritma keputusan dapat dirumuskan. Aturan-aturan dapat diuraikan sebelumnya, dan karena itu aturan-aturan tersebut biasanya dapat diberi kode untuk pengolahan komputer. Penggunaan komputer untuk mengolah aturan-aturan keputusan terprogram merupakan suatu pra pemilihan oleh seorang pengambil keputusan mengenai bagaimana keputusan harus diambil untuk waktu yang akan datang.Karena pengambilan keputusan itu merupakan suatu proses yang mahal ditinjau dari sudut sumber daya yang sangat langka, waktu dan tenaga manajerial, maka keputusan terprogram merupakan suatu metode yang efisien untuk menghemat sumber daya yang langka dan untuk meningkatkan produktifitas manajer.
            Sedangkan untuk keputusan tidak terprogram, keputusan ini tidak sering diulang atau dapat dikatakan keputusan ini sangat berbeda di setiap pengulangannya, sehingga tidak dapat dikembangkan suatu model umum sebagai suatu dasar untuk memogramnya.
            Kegiatan pengambilan keputusan baik yang terprogram ataupun tidak terprogram dapat mengikuti proses pengambilan keputusan termasuk pemahaman, perancangan dan pemilihan. Penentuan keputusan terprogram memerlukan lebih banyak pemecahan umum daripada keputusan tidak terprogram. Untuk keputusan terprogram harus mempertimbangkan bermacam-macam kondisi sedangkan keputusan tidak terprogram hanya berhubungan dengan suatu situasi tertentu.
           




2.5.TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENURUT HERBERT A. SIMON

Ada 4 tahapan dalam pengambilan keputusan menurut Herbert A. Simon yang dapat digambarkan seperti berikut :
 












Keterangan :
·       Kegiatan Inteligen yaitu proses pencarian informasi dan data dari lingkungan yang berguna bagi pemecahan masalah,
·       Kegiatan Merancang yaitu menemukan, mengembangkan, dan manganalisa arah tindakan yang mungkin dapat dipergunakan. Dalam hal ini mengandung proses-proses untuk memahami masalah, untuk menghasilkan cara pemecahan masalah dan untuk menguji apakah cara pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
·       Kegiatan Memilih yaitu memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.
·       Kegiatan Menelaah  disebut juga pemahaman yaitu menyelidiki lingkungan tentang kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat menentukan masalahnya.
Masing-masing kegiatan tersebut saling memberi feed back atau umpan balik hasil keputusan. Hal ini sama seperti langkah-langkah yang disarankan Rubenstein dan Haberstroh yaitu; pengenalan masalah atau kebutuhan akan pengambilan keputusan, analisis dan pernyataan alternatif-alternatif, pemilihan di antara alternatif-alternatif, komunikasi dan pelaksanaan keputusan, dan tindak lanjut dan umpan balik hasil keputusan.

2.6. TINGKAT-TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambil keputusan mempunyai suatu cara untuk dapat memahami informasi yang menentukan efisiensi pengolahan informasinya. Pengetahuan seseorang digabungakan dengan kecakapannya mengolah informasi akan menentukan kesanggupannya mengambil keputusan. Dihadapkan dengan alternatif-alternatif, pengambil keputusan menentukan suatu tujuan, dan kemudian berusaha mencapainya dengan memilih alternatif yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses penggunaan informasi secara rasional bukan secara emosional. Dengan demikian dalam hubungan ini, kesulitan dalam pengambilan keputusan dapat diakibatkan oleh kedua-duanya.
1.      Informasi yang tidak cukup ; yakni informasi yang tidak benar atau tidak lengkap mengenai bermacam-macam arah tindakan alternatif yang berpengaruh pada hasil akhir,
2.      Tujuan yang tidak jelas diuraikan, yakni tidak dapat menguraikan tujuan yang hasilnya lebih banyak diinginkan daripada yang lain.
Pengambilan keputusan dapat terjadi mulai dari jenis keputusan sepintas lalu yang sangat rutin (keputusan terprogram) sampai keputusan kompleks yang mempunyai pengaruh besar terhadap sistem (keputusan tidak terprogram). Untuk menggolongkannya, pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi tiga tingkat yaitu:

a.                  Pengambilan keputusan tingkat strategis

Yaitu keputusan yang ditandai oleh banyak ketidakpastian dan berorientasikan masa depan. Keputusan ini menentukan rencana jangka panjang yang mempengaruhi seluruh bagian perusahaan. Tujuan perusahaan ditentukan oleh beberapa strategi, oleh karena itu strategi berhubungan dengan perencanaan jangka panjang dan meliputi penentuan tujuan, penentuan kebijaksanaan, pengorganisasian, dan pencapaian keberhasilan organisasi secara menyeluruh.

b.                  Pengambilan keputusan tingkat taktis

Pengambilan keputusan tingkat taktis berhubungan dengan kegiatan jangka pendek dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Jenis pengambilan keputusan ini berhubungan dengan bidang-bidang seperti perumusan anggaran, analisis aliran dana, penentuan tata ruang, masalah kepegawaian, perbaikan produk, serta penelitian dan pengembangan.

c.                   Pengambilan keputusan tingkat teknis

Pada tingkat pengambilan keputusan ini standar-standar ditentukan dan hasil keputusan siafatnya menentukan. Pengambilan keputusan teknis adalah suatu proses untuk menjamin agar tugas-tugas khusus dapat dilaksanakan dengan cara efektif dan efisien. Pengambilan keputusan ini memerlukan diberikannya perintah-perintah khusus yang mengawasi operasi-operasinya.

2.7. KOMPONEN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM / DSS)

Komponen yang terdapat dalam DSS antara lain :
a.                   Dialog (komponen model manajemen); merubah data menjadi informasi  yang relevan (dynamic/linear),
b.                  Model; DSS menggunakan database berbasis permodelan yang terdiri dari optimalisasi, statistik/matemetik dan finansial,
c.                   Database (komponen penunjang); yaitu teknologi software dan hardware,
d.                  Data (komponen data manajemen); yaitu semua basis data yang dapat diakses.

2.8. CIRI, KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN

·                             Ciri Decision Support System
a.       DSS dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur ataupun tidak terstruktur,
b.      Dalam proses pengolahannya, DSS mengkombinasikan penggunaan model-model/teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi,
c.       DSS dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi,
d.      DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai,
e.       Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman,
f.       Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik,
g.      Meningkatkan produktifitas dan kontrol dari manajer.

·                             Keuntungan Decision Support System
a.       DSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya,
b.      DSS membantu pengambil keputusan dalam penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah,
c.       DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan,
d.      DSS mampu menyajikan berbagai alternatif,
e.       DSS dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambil keputusan.

·                             Keterbatasan DSS
a.       Beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan,
b.      Kemampuan terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya,
c.       Proses tergantung pada peragkat lunak yang digunakan,
d.      Tidak memiliki kemampuan intuisi (berpikir) seperti pada manusia.

2.9. Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) Kelompok / GDSS

           
Adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama. Atau bisa dikatakan GDSS adalah sistem pendukung keputusan kelompok yang berusaha memperbaiki komunikasi diantara para anggota kelompok dengan menyediakan lingkungan yang mendukung dan mendukung para pengambil keputusan dengan menyediakan perangkat lunak GDSS yang disebut groupware.

Nama lain dari GDSS antara lain :
a.       Group Support System (GSS)
b.      Computer Supported Cooperative Work (CSCW)
c.       Computerzed Collaborative Work Support
d.      Electronic Meeting System





Pengaturan GDSS adalah:
1.      Ruang keputusan; merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil serta tatap muka. Ruangan tersebut mendukung komunikasi melalui kombinasi perabot, peralatan dan tata letak.
2.      Jaringan keputusan; dalam hal ini yang dimaksud adalah LAN. Jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara bertatap muka maka para abggota dapat berinteraksi melalui jaringan.
3.      Pertemuan Legislatif; jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan maka pertemuan legislatif diperlukan.
4.      Konferensi bermedia komputer; beberapa aplikasi kantor virtual memungkinkan komunikasi antara kelompok-kelompok besar dengan anggota yang tersebar secara geografis.













BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

            Kesimpulan dari makalah Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System ini adalah:
1.      Dukungan komputerisasi untuk para manajer sangatlah penting dalam berbagai kasus ataupun pengambilan keputusan di dalam organisasinya /perusahaannya,
2.      DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai,
3.      DSS membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan tindakan,
4.      Keputusan dapat dibedakan menjadi dua yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram dengan menggunakan sistem pengambilannya secara terbuka dan tertutup,
5.      GDSS adalah suatu teknologi yang mendukung proses pengambilan keputusan dalam suatu group atau kelompok yang mempunyai software sendiri yang disebut juga groupware.
















DAFTAR PUSTAKA

1.      Soeharno, Prof. Dr.,” Ekonomi Manajerial ”, Penerbit Andi Yogyakarta, Juli 2006
2.      Winardi, S.E., Prof. Dr., ”Asas-Asas Manajemen”, Penerbit Mandar Maju Bandung, 1990
3.      Swastha Badu, SE, ”Asas-Asas Manajemen Baru”, Liberty Yogyakarta, September 1984
4.      Moekijat, Drs., ”Pengantar Sistem Informasi Manajemen”, PT. Remaja Rosdakarya Bandung, Maret 1986
6.      https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung-keputusan/