MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Decision Support System
dalam Sistem

Disusun
oleh:
Nama: Karmelita Indah Pratiwi
NIM : 1A.12.2066
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD JATENG
SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Pertama saya ucapkan terima kasih
kepada dosen Sistem Informasi Manajemen yang telah membimbing saya dalam menyusun
makalah ini. Makalah yang saya buat ini membahas tentang “Decision Support System dalam Sistem”. Makalah ini dibuat adalah untuk
memenuhi nilai tugas Sistem Informasi Manajemen yang ditugaskan oleh dosen mata
kuliah yang bersangkutan.
Dengan terselesaikannya makalah ini,
penulis sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan penulis dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR
BELAKANG
Bagaimana cara mengambil keputusan? Jawaban atas
pertanyaan ini akan mempengaruhi perancangan sistem informasi di dalam komputer
untuk mendukung proses dalam pengambilan keputusan (Decision Support Sustem /
DSS). Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa
keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan
implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh
ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya
adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus
dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai
minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan
kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif
singkat.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan
keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research
dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari
penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara
manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini
komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang
sama dalam waktu relatif singkat. Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam
bidang ini adalah linear programming, game’s theory, transportation problem,
inventory system, decision tree, dan lain sebagainya.
Model DSS :
![]() |


![]() |
|||
![]() |
1.2.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah ”
Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System ) adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penjelasan mengenai konsep Sistem Penunjang Keputusan (
Decision Support System / DSS) ?
2. Apa tujuan Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS) ?
3. Apa itu konsep keputusan ?
4.
Apa saja jenis-jenis Keputusan Menurut Herbert A. Simon ?
5. Apa saja tahapan Pengambilan Keputusan Menurut Herbert A. Simon ?
6. Apa saja tingkat-tingkat Pengambilan Keputusan ?
7. Apa saja komponen dalam Sistem Penunjang Keputusan (Decision
Support System / DSS) ?
8. Apa saja ciri, keuntungan dan keterbatasan Sistem Penunjang Keputusan
(Decision Support System / DSS) ?
9. Apa saja Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System /DSS) Kelompok ?
1.3.
TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari penyusunan makalah dengan judul
Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System ) adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang
Sistem Penunjang Keputusan
(Decision Support System)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI & KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (DECISION
SUPPORT SYSTEM / DSS )
Secara umum DSS adalah sistem berbasis komputer
yang interaktif, yang membantu mengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan
model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terstruktur. Sedangkan secara
khusus DSS adalah Sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun
sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara
memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu. DSS
mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer
untuk meningkatkan kualitas keputusan. Jadi ini merupakan sistem pendukung yang
berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
pemecahan masalah.
Adapun menurut para ahli definisi dari DSS adalah sebagai berikut :
·
Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan / DSS adalah
Sistem yang interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan data
dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi
terstruktur dan tidak terstruktur.
·
Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang Keputusan / DSS adalah
suatu kumpulan prosedur pemrosesan data dan informasi yang berorientasi pada
penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan.
·
Menurut Litle, Sistem Penunjang Keputusan / DSS adalah suatu
sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif
keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang
terstruktur atupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.
·
Menurut Raymond Mc Leod, Sistem Penunjang Keputusan / DSS adalah
sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu
masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan.
Dari berbagai definisi beberapa ahli diatas ada
satu kesamaan tentang pengertian dari DSS yitu merupakan suatu sistem untuk
membantu pemecahan sebuah masalah. Dan pemecahan masalah tersebut dapat dipicu
penyelesaiannya dengan 6 pertanyaan antara lain :
n Apa (what) ?
n Siapa (who) ?
n Kapan (when) ?
n Mengapa (why) ?
n Dimana (where) ?
n Bagaimana (how) ?
Konsep Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS ):
Konsep
DSS dimulai akhir tahun 1960 dengan time sharing komputer yaitu untuk pertama
kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus
melalui spesialis informasi. Istilah DSS diciptakan pada tahun 1971 oleh
Anthony Gory dan Scott Morton untuk mengarahkan aplikasi komputer pada
pengambilan keputusan manajemen. Konsep DSS menggunakan informasi spesifik yang
ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan dengan menggunakan
model sebagai dasar pengembangn alternatif yang secara interaktif dapat
digunakan oleh pemakai. Dari penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa DSS
mempunyai karakteristik tersendiri, antara lain :
a.
DSS
dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang
bersifat semi terstruktur ataupun tidak terstruktur,
b.
Dalam
proses pengolahannya, DSS mengkombinasikan penggunaan model-model/teknik-teknik
analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi
pencari/interogasi informasi,
c.
DSS
dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan dengan mudah oleh orang
yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer yang tinggi,
d.
DSS
dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi
yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
2.2. TUJUAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Decision Support System)
Bila diterapkan dalm sebuah organisasi atau
perusahaan tujuan utama DSS adalah membantu manajer dan orang-orang yang
terlibat dalam proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan kemampuannya
dalam memutuskan pemecahan suatu masalah. Keputusan yang dihasilkan nantinya diharapkan
dapat memenuhi batasan kognitif, waktu dan ekonomis.
Menurut Holsapple dan Winston, 1996 tujuan dari DSS adalah sebagai berikut
:
a.
DSS
membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian
memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan
tindakan.
b.
DSS
memfasilitasi salah satu atau semua fase pengambilan keputusan agar prosesnya
berjalan secara lancar dan cepat (efektif dan efisien). Fase pengambilan
keputusan itu sendiri menurut Herbert A. Simon yang ditulis oleh Mc Leod (2001)
adalah :
@ Intellegence Activity yaitu proses pencarian informasi dan data dari
lingkungan yang berguna bagi pemecahan masalah,
@ Design Activity yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisa kemungkinan dari tindakan
yang akan dijadikan solusi,
@ Choice Activity yaitu memilih salah satu tindakan yang
telah dianalisa pada fase sebelumnya yang kemudian dijadikan sebagai alternatif
solusi,
@ Review Activity yaitu mengimplementasikan solusi.
c.
DSS
menjadi bantuan untuk memecahkan masalah yang semi terstruktur atau yang tidak
terstruktur.
d.
DSS
membantu dalam memanajemen informasi / pengetahuan. Hal ini dimungkinkan karena
DSS dapat memiliki kemampuan untuk menerima, menyimpan, menggunakan, menurunkan
dan mempresentasikan informasi / pengetahuan yang sesuai dengan keputusan yang
akan diambil.
e.
DSS
mendukung penilaian manajer tanpa bermaksud untuk menggantikannya.
2.3. KONSEP KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan merupakan hal yang pokok
bagi pemegang jabatan manajer. Karena keputusan merupakan rangkaian tindakan yang
perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak
negatif atau untuk memanfaatkan kesempatan di dalam perusahaan. Model sistem
yang dipergunakan untuk mengambil keputusan dapat bersifat tertutup atau
terbuka. Sistem pengambilan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari
masukan-masukan yang tidak diketahui dari lingkungannya. Dalam sistem ini
pengambil keputusan dianggap :
a. Mengetahui semua alternatif dan akibat atu
hasil dari masing-masing alternatif;
b. Mempunyai suatu metode (aturan, hubungan
dan sebagainya) yang memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang lebih
disukainya,
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan
sesuatu seperti keuntungan, volume penjualan atau kegunaan.
Paham pengambilan keputusan yang tertutup jelas menganggap bahwa orang yang
rasional secara logis menguji semua alternatif, membuat urutan berdasarkan
hasilnya yang lebih disukai, dan memilih alternatif yang mendatangkan hasil
terbaik.
Sistem pengambilan
keputusan terbuka adalah keputusan yang dipengaruhi oleh lingkungan, dan proses
pengambilan keputusan selanjutnya juga mempengaruhi lingkungan tersebut.
Pengambil keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi
lebih banyak menunjukkan rasionalitas hanya dalam batas-batas yang ditentukan
oleh latar belakang, penglihatan alternatif-alternatif, kemampuan untuk
menangani model keputusan dan sebagainya. Mengingat tujuan model tertutup telah
dirumuskan dengan baik, tujuan model terbuka sama dengan tingkat keinginan
sebab model terbuka dapat berubah apabila pengambil keputusan menerima bukti
keberhasilan atau kegagalan. Dibandingkan dengan ketiga anggapan model
tertutup, model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambil keputusan :
a. Tidak mengetahui semua alternatif dan
semua hasil,
b. Melakukan penyelidikan secara terbatas
untuk menemukan beberapa alternatif yang memuaskan,
c. Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat
keinginannya.
Model terbuka adalah dinamis atas urutan pilihan-pilihan karena tingkatan
keinginan berubah menangani perbedaan antara hasil dan tingkat keinginan.
2.4. JENIS-JENIS KEPUTUSAN MENURUT HERBERT A.SIMON
Menurut Herbert
A. Simon jenis-jenis keputusan dalm suatu perusahaan dibedakan menjadi 2 yaitu
keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram. Perbedaan keputusan
terprogram dan tidak terprogram terlihat dari persyaratan operasionalnya yang
berlainan bagi kedua jenis keputusan tersebut. Ciri-ciri keputusan terprogram dan keputusan tidak
terprogram dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Keputusan Terprogram
|
Keputusan Tidak Terprogram
|
·
Berulang
·
Dirumuskan
dengan cermat
·
Aturan
atau algoritma keputusan bagi orang bawahan untuk digunakan
|
·
Kadang-kadang
·
Unik
·
Analisa
baru untuk setiap kejadian
|
Dengan kata lain, keputusan terprogram adalah keputusan yang dirumuskan dengan
cermat dan cukup sering diulangi sehingga aturan keputusan atau algoritma
keputusan dapat dirumuskan. Aturan-aturan dapat diuraikan sebelumnya, dan
karena itu aturan-aturan tersebut biasanya dapat diberi kode untuk pengolahan
komputer. Penggunaan komputer untuk mengolah aturan-aturan keputusan terprogram
merupakan suatu pra pemilihan oleh seorang pengambil keputusan mengenai
bagaimana keputusan harus diambil untuk waktu yang akan datang.Karena
pengambilan keputusan itu merupakan suatu proses yang mahal ditinjau dari sudut
sumber daya yang sangat langka, waktu dan tenaga manajerial, maka keputusan
terprogram merupakan suatu metode yang efisien untuk menghemat sumber daya yang
langka dan untuk meningkatkan produktifitas manajer.
Sedangkan untuk keputusan
tidak terprogram, keputusan ini tidak sering diulang atau dapat dikatakan
keputusan ini sangat berbeda di setiap pengulangannya, sehingga tidak dapat
dikembangkan suatu model umum sebagai suatu dasar untuk memogramnya.
Kegiatan pengambilan
keputusan baik yang terprogram ataupun tidak terprogram dapat mengikuti proses
pengambilan keputusan termasuk pemahaman, perancangan dan pemilihan. Penentuan
keputusan terprogram memerlukan lebih banyak pemecahan umum daripada keputusan
tidak terprogram. Untuk keputusan terprogram harus mempertimbangkan
bermacam-macam kondisi sedangkan keputusan tidak terprogram hanya berhubungan
dengan suatu situasi tertentu.
2.5.TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENURUT HERBERT
A. SIMON
Ada 4 tahapan dalam pengambilan keputusan menurut
Herbert A. Simon yang dapat digambarkan seperti berikut :
![]() |
Keterangan :
· Kegiatan Inteligen yaitu
proses pencarian informasi dan data dari lingkungan yang berguna bagi pemecahan
masalah,
· Kegiatan Merancang yaitu
menemukan, mengembangkan, dan manganalisa arah tindakan yang mungkin dapat
dipergunakan. Dalam hal ini mengandung proses-proses untuk memahami masalah,
untuk menghasilkan cara pemecahan masalah dan untuk menguji apakah cara
pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.
· Kegiatan Memilih yaitu
memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan
ditentukan dan dilaksanakan.
· Kegiatan Menelaah disebut juga pemahaman yaitu menyelidiki
lingkungan tentang kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang
diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat menentukan
masalahnya.
Masing-masing kegiatan tersebut saling memberi
feed back atau umpan balik hasil keputusan. Hal ini sama seperti
langkah-langkah yang disarankan Rubenstein dan Haberstroh yaitu; pengenalan
masalah atau kebutuhan akan pengambilan keputusan, analisis dan pernyataan
alternatif-alternatif, pemilihan di antara alternatif-alternatif, komunikasi
dan pelaksanaan keputusan, dan tindak lanjut dan umpan balik hasil keputusan.
2.6. TINGKAT-TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambil keputusan mempunyai suatu cara untuk
dapat memahami informasi yang menentukan efisiensi pengolahan informasinya. Pengetahuan
seseorang digabungakan dengan kecakapannya mengolah informasi akan menentukan kesanggupannya
mengambil keputusan. Dihadapkan dengan alternatif-alternatif, pengambil
keputusan menentukan suatu tujuan, dan kemudian berusaha mencapainya dengan
memilih alternatif yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses
penggunaan informasi secara rasional bukan secara emosional. Dengan demikian
dalam hubungan ini, kesulitan dalam pengambilan keputusan dapat diakibatkan
oleh kedua-duanya.
1. Informasi yang tidak cukup ; yakni
informasi yang tidak benar atau tidak lengkap mengenai bermacam-macam arah
tindakan alternatif yang berpengaruh pada hasil akhir,
2. Tujuan yang tidak jelas diuraikan, yakni
tidak dapat menguraikan tujuan yang hasilnya lebih banyak diinginkan daripada
yang lain.
Pengambilan keputusan dapat terjadi mulai dari
jenis keputusan sepintas lalu yang sangat rutin (keputusan terprogram) sampai
keputusan kompleks yang mempunyai pengaruh besar terhadap sistem (keputusan
tidak terprogram). Untuk menggolongkannya, pengambilan keputusan dapat dibagi
menjadi tiga tingkat yaitu:
a.
Pengambilan
keputusan tingkat strategis
Yaitu keputusan yang ditandai oleh banyak
ketidakpastian dan berorientasikan masa depan. Keputusan ini menentukan rencana
jangka panjang yang mempengaruhi seluruh bagian perusahaan. Tujuan perusahaan
ditentukan oleh beberapa strategi, oleh karena itu strategi berhubungan dengan
perencanaan jangka panjang dan meliputi penentuan tujuan, penentuan
kebijaksanaan, pengorganisasian, dan pencapaian keberhasilan organisasi secara
menyeluruh.
b.
Pengambilan
keputusan tingkat taktis
Pengambilan keputusan tingkat taktis berhubungan
dengan kegiatan jangka pendek dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan.
Jenis pengambilan keputusan ini berhubungan dengan bidang-bidang seperti
perumusan anggaran, analisis aliran dana, penentuan tata ruang, masalah
kepegawaian, perbaikan produk, serta penelitian dan pengembangan.
c.
Pengambilan
keputusan tingkat teknis
Pada tingkat pengambilan keputusan ini
standar-standar ditentukan dan hasil keputusan siafatnya menentukan.
Pengambilan keputusan teknis adalah suatu proses untuk menjamin agar
tugas-tugas khusus dapat dilaksanakan dengan cara efektif dan efisien.
Pengambilan keputusan ini memerlukan diberikannya perintah-perintah khusus yang
mengawasi operasi-operasinya.
2.7. KOMPONEN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (DECISION
SUPPORT SYSTEM / DSS)
Komponen yang terdapat dalam DSS antara lain :
a.
Dialog
(komponen model manajemen); merubah data menjadi informasi yang relevan (dynamic/linear),
b.
Model;
DSS menggunakan database berbasis permodelan yang terdiri dari optimalisasi,
statistik/matemetik dan finansial,
c.
Database
(komponen penunjang); yaitu teknologi software dan hardware,
d.
Data
(komponen data manajemen); yaitu semua basis data yang dapat diakses.
2.8. CIRI, KEUNTUNGAN DAN KETERBATASAN
·
Ciri Decision Support System
a. DSS dirancang untuk membantu pengambil
keputusan dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur ataupun tidak
terstruktur,
b. Dalam proses pengolahannya, DSS
mengkombinasikan penggunaan model-model/teknik-teknik analisis dengan teknik
pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi,
c. DSS dirancang sedemikian rupa, sehingga
dapat digunakan dengan mudah oleh orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian
komputer yang tinggi,
d. DSS dirancang dengan menekankan pada aspek
fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan
dengan kebutuhan pemakai,
e. Menghasilkan acuan data untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman,
f. Fasilitas untuk mengambil data dapat
memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih
baik,
g. Meningkatkan produktifitas dan kontrol
dari manajer.
·
Keuntungan Decision Support System
a.
DSS memperluas kemampuan
pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya,
b.
DSS membantu pengambil
keputusan dalam penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah,
c. DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih
cepat serta hasilnya dapat diandalkan,
d. DSS mampu menyajikan berbagai alternatif,
e. DSS dapat menyediakan bukti tambahan untuk
memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambil keputusan.
·
Keterbatasan DSS
a. Beberapa kemampuan manajemen dan bakat
manusia yang tidak dapat dimodelkan,
b. Kemampuan terbatas pada pembendaharaan
pengetahuan yang dimilikinya,
c. Proses tergantung pada peragkat lunak yang
digunakan,
d. Tidak memiliki kemampuan intuisi
(berpikir) seperti pada manusia.
2.9. Sistem
Penunjang Keputusan (Decision Support System) Kelompok / GDSS
Adalah suatu sistem berbasis komputer yang
mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan)
bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan
bersama. Atau bisa dikatakan GDSS adalah sistem pendukung keputusan kelompok
yang berusaha memperbaiki komunikasi diantara para anggota kelompok dengan
menyediakan lingkungan yang mendukung dan mendukung para pengambil keputusan
dengan menyediakan perangkat lunak GDSS yang disebut groupware.
Nama lain dari GDSS antara
lain :
a. Group Support System (GSS)
b.
Computer Supported Cooperative
Work (CSCW)
c.
Computerzed Collaborative Work
Support
d.
Electronic Meeting System
Pengaturan GDSS adalah:
1. Ruang keputusan; merupakan pengaturan
untuk rapat kelompok kecil serta tatap muka. Ruangan tersebut mendukung
komunikasi melalui kombinasi perabot, peralatan dan tata letak.
2. Jaringan keputusan; dalam hal ini yang
dimaksud adalah LAN. Jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara bertatap
muka maka para abggota dapat berinteraksi melalui jaringan.
3. Pertemuan Legislatif; jika kelompok
terlalu besar untuk ruang keputusan maka pertemuan legislatif diperlukan.
4. Konferensi bermedia komputer; beberapa
aplikasi kantor virtual memungkinkan komunikasi antara kelompok-kelompok besar
dengan anggota yang tersebar secara geografis.
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah
Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System ini adalah:
1. Dukungan komputerisasi untuk para manajer
sangatlah penting dalam berbagai kasus ataupun pengambilan keputusan di dalam
organisasinya /perusahaannya,
2. DSS dirancang dengan menekankan pada aspek
fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan
dengan kebutuhan pemakai,
3. DSS membantu pengambil keputusan dalam
mengenali masalah dan kemudian memformulasikan data pendukung untuk keperluan
analisis dan pengambilan tindakan,
4. Keputusan dapat dibedakan menjadi dua
yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram dengan menggunakan
sistem pengambilannya secara terbuka dan tertutup,
5. GDSS adalah suatu teknologi yang mendukung
proses pengambilan keputusan dalam suatu group atau kelompok yang mempunyai
software sendiri yang disebut juga groupware.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Soeharno,
Prof. Dr.,” Ekonomi Manajerial ”, Penerbit Andi Yogyakarta, Juli 2006
2.
Winardi,
S.E., Prof. Dr., ”Asas-Asas Manajemen”, Penerbit Mandar Maju Bandung, 1990
3.
Swastha Badu, SE, ”Asas-Asas Manajemen Baru”, Liberty Yogyakarta, September
1984
4.
Moekijat, Drs., ”Pengantar Sistem Informasi Manajemen”, PT. Remaja
Rosdakarya Bandung, Maret 1986
6.
https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung-keputusan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar