MAKALAH
Sistem Informasi Manajemen untuk Pendidikan
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Oleh :
Karmelita Indah
Pratiwi (1A122066)
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD
JATENG
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpakan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sim untuk pendidikan sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi tugas Sistem Informasi Manajemen.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyelesaian makalah ini. Untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah dengan
judul “SIM untuk
pendidikan” ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Semarang, 7
Oktober 2015
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah atau lembaga pendidikan tentunya tak bisa lari
dari yang namanya manajemen. Layaknya sebuah perusahaan, sekolah atau lembaga
pendidikan mempunyai pimpinan, karyawan, pelanggan, serta produk yang dijual
atau dihasilkan. Tentunya semua itu memerlukan manajemen yang baik, terarah,
dan terencana. Sehingga tidak akan timbul kemunduran atau bahkan berhentinya
pengoperasian perusahan tersebut, yang dalam hal ini adalah sekolah.
Dewasa
ini, teknologi informasi berkembang pesat. Hal itu ternyata juga berdampak pada
manajemen perusahaan tak terkecuali sekolah. Banyak sekolah yang sudah
memanfaatkan teknologi informasi dalam manajemennya. Sehingga sekarang ini
banyak sekolah yang sudah menerapkan Sistem Informasi Manajemen dalam
lembaganya.
Suatu lembaga
pendidikan formal memiliki keinginan untuk menjelaskan, mendefinisikan serta
menerapkan suatu model pendidikan yang berdasarkan ekspektasinya memilki
kapabilitas dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Manajemen pendidikan pada era informasi merupakan suatu prioritas untuk kelangsungan pendidikan atau dengan kata lain merupakan suatu bentuk pendidikan yang harus memiliki ciri khusus untuk menciptakan hasil yang sesuai dengan tujuan lembaga pendidikan. Hal ini disebabkan penurunan perkembangan pendidikan dilihat dari segi kualitas dan hasil dari ekspektasi lembaga pendidikan. Selain itu, penurunan ini juga disebabkan oleh tidak tersedianya manajemen yang baik untuk mengelola pendidikan di beberapa lembaga pendidikan.
Pendidikan harus menetapkan visi dan misi yang jelas untuk memproduksi keputusan yang berkualitas dan beroperasi secara maksimal seiring perkembangan zaman. Untuk mewujudkan hal ini, perlu dibuat suatu struktur dan manajemen yang pasti dan sesuai dengan visi dan misi lembaga pendidikan. Melalui penggunaan internet dan sistem informasi, lembaga pendidikan dapat mengembangkan manajemen yang baik.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan pada dasarnya adalah proses komunikasi yang di dalamnya berisi suatu transformasi pengetahuan, berbagai nilai dan keterampilan baik di dalam maupun luar sekolah yang berlangsung secara konstan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Manajemen pendidikan pada era informasi merupakan suatu prioritas untuk kelangsungan pendidikan atau dengan kata lain merupakan suatu bentuk pendidikan yang harus memiliki ciri khusus untuk menciptakan hasil yang sesuai dengan tujuan lembaga pendidikan. Hal ini disebabkan penurunan perkembangan pendidikan dilihat dari segi kualitas dan hasil dari ekspektasi lembaga pendidikan. Selain itu, penurunan ini juga disebabkan oleh tidak tersedianya manajemen yang baik untuk mengelola pendidikan di beberapa lembaga pendidikan.
Pendidikan harus menetapkan visi dan misi yang jelas untuk memproduksi keputusan yang berkualitas dan beroperasi secara maksimal seiring perkembangan zaman. Untuk mewujudkan hal ini, perlu dibuat suatu struktur dan manajemen yang pasti dan sesuai dengan visi dan misi lembaga pendidikan. Melalui penggunaan internet dan sistem informasi, lembaga pendidikan dapat mengembangkan manajemen yang baik.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan pada dasarnya adalah proses komunikasi yang di dalamnya berisi suatu transformasi pengetahuan, berbagai nilai dan keterampilan baik di dalam maupun luar sekolah yang berlangsung secara konstan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sistem
informasi manajemen?
2.
Apa tujuan
Sistem Informasi Manajemen dalam dunia Pendidikan?
3.
Apa syarat
dan ruang lingkup perencanaan sistem informasi manajemen sekolah?
4.
Apa manfaat sistem informasi manajemen dalam pendidikan?
5.
Bagaimana Perkembangan
SIM dalam dunia pendidikan?
6.
Unsur apa saja
yang terdapat pada pendidikan jarak jauh berbasis web?
7.
Seberapa pentingnya
SIM untuk pendidikan?
C.
Tujuan
Tujuan
dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui penggunaan sistem informasi
manajemen untuk pendidikan, memahami konsep manajemen, memperdalam ilmu
mengenai prinsip dan teori serta memahami kebutuhan yang diperlukan untuk
membangun sistem informasi manajemen untuk pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem adalah
sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Informasi adalah data yang telah diolah sehingga
dapat bermanfaat bagi penggunanya. Sehingga Sistem Informasi Manajemen dapat
diartikan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi guna
kepentingan manajemen.
2. Tujuan Sistem Informasi Manajemen dalam Pendidikan
Ada beberapa tujuan dibentuknya suatu sistem informasi manajemen sekolah,
antara lain : a.) Bagi pihak sekolah
·
Mempermudah proses pengelolaan data akademik
dan non akademik.
·
Menyediakan suatu laporan perkembangan
siswa dalam proses pengajaran.
·
Menyediakan suatu laporan perkembangan
pengajar dalam kegiatan pembelajaran.
·
Menjadi panduan untuk membuat peraturan
sekolah.
·
Berperan sebagai sarana komunikasi
antara masyarakat dan orang tua siswa tanpa batasan waktu dan tempat.
·
Menjadi media promosi yang
memperkenalkan sekolah.
·
Sebagai sarana perluasan informasi /
pengetahuan.
·
Bagi pihak orang tua siswa
·
Mempermudah orang tua dalam memonitor
perkembangan anak (siswa) di sekolah.
b.) Bagi siswa
·
Menyediakan suatu media bagi siswa untuk
memantau perkembangan baik dari sisi akademik maupun non akademik.
·
Membantu siswa dalam memperoleh
informasi mengenai mata pelajaran yang disajikan di sekolah dan meningkatkan
prestasi siswa melalui database bahan pelajaran dan soal
latihan.
·
Membantu siswa dalam persiapan
sebelummemasuki jenjang pendidikan selanjutnya,
merencanakan karir,
dan mengembangkan kemampuan sosial atas dasar informasi
dan pengetahuan
akan dirinya sendiri, sekolah, linkungan kerja, dan masyarakat.
3. Syarat dan Ruang Lingkup Perencanaan Sistem Informasi Manajemen Sekolah
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi syarat kesuksesan sistem informasi
manajemen suatu sekolah, antara lain :
·
Ketersediaan / availability
Informasi yang dipersiapkan untuk membuat sistem informasi harus tersedia
bagi pihak-pihak dalam sekolah. Hal ini merupakan suatu hal mendasar dalam
merancang suatu sistem informasi.
· Mudah untuk dipahami / comprehensibility
Informasi yang tersedia di dalam sistem harus dimengerti oleh pihak pembuat
keputusan sistem. Informasi yang termasuk di dalamnya adalah informasi mengenai
jadwal rutin tugas-tugas dari sistem informasi dan keputusan yang tepat.
·
Kesesuaian / relevant
Informasi yang ada di sistem harus berupa informasi yang sesuai dengan apa
yang dibutuhkan suatu organisasi. Informasi ini bisa berkaitan dengan
permasalahan yang sedang dihadapi, misi, ataupun tujuan dari organisasi yang
berkaitan.
·
Kelengkapan / completeness
Informasi yang lengkap tidak berarti banyaknya informasi yang ada di dalam suatu sistem. Kelengkapan berarti informasi yang diperlukan cukup untuk memenuhi standar yang berlaku dalam organisasi yang menggunakan sistem informasi yang bersangkutan. Hal ini berperan penting dalam menghasilkan suatu sistem informasi yang fungsional bagi penggunanya.
Informasi yang lengkap tidak berarti banyaknya informasi yang ada di dalam suatu sistem. Kelengkapan berarti informasi yang diperlukan cukup untuk memenuhi standar yang berlaku dalam organisasi yang menggunakan sistem informasi yang bersangkutan. Hal ini berperan penting dalam menghasilkan suatu sistem informasi yang fungsional bagi penggunanya.
·
Ketepatan waktu / timing
Penyediaan informasi yang tepat merupakan hal yang penting untuk merancang
suatu sistem informasi. Informasi harus memenuhi syarat-syarat sebelumnya
sebelum dapat dianalisis untuk membuat sistem akhir.
·
Terorganisir / coordinated
Sistem informasi yang dibuat harus terstruktur sehingga membuat sistem
bekerja dengan baik. Letak sistem informasi manajemen dilakukan secara
terpusat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa informasi dapat digunakan
oleh bagian-bagian sistem yang sesuai.
·
Meningkatkan produktivitas
Sistem informasi manajemen harus mampu
meningkatkan produktivitas organisasi yang bersangkutan. Misalnya, sistem
informasi manajemen sekolah menyediakan suatu layanan untuk membuat record mengenai
data siswa sekolah tersebut. Hal ini akan mempermudah pihak administrasi dalam
mengelola data dan juga mengurangi tingkat kesalahan pemrosesan data.
Sistem informasi manajemen sekolah memiliki suatu ruang lingkup. Hal ini
dilakukan untuk memberikan batasan yang jelas antara bagian-bagian sistem yang
ada dalam sistem. Ruang lingkup standar sistem informasi manajemen sekolah
meliputi :
·
Sistem Informasi Profil Sekolah
Merupakan sistem utama dari sekolah. Konten yang ada di dalamnya berupa
data sekolah yang terhubung dengan standar kode pengenal sistem informasi
manajemen sekolah dari jaringan pendidikan nasional. Standar kode digunakan
sebagai alat bagi dinas pendidikan daerah untuk memperoleh informasi mengenai
suatu sekolah. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dinas pendidikan dalam
membuat suatu keputusan menyangkut pengembangan setiap sekolah.
·
Sistem Informasi Manajemen dan
Administrasi Personalia (SISILIA)
Sub-sistem informasi manajemen sekolah ini berkaitan dengan tenaga pengajar
sekolah. Isinya antara lain pengelolaan penerimaan pegawai honorer, data
mengenai jumlah tenaga pengajar sementara dan tetap, tunjangan, profil tenaga
pengajar, dan evaluasi kemampuan tenaga pengajar.
·
Sistem Informasi Manajemen Kesiswaan
Sekolah Terpadu
Sub-sistem yang berkaitan dengan pengelolaan informasi mengenai siswa
sekolah. Manajemen / pengelolaan informasi dilakukan dengan menggunakan nomor
induk siswa nasional / NISN.
·
Sistem Informasi Manajemen Sarana dan
Prasarana Sekolah
Sub-sistem yang mempermudah pengelolaan inventarisasi sarana dan prasarana
sekolah, persediaan, dan laporan mengenai pengelolaan peralatan dan
perlengkapan sekolah. Fungsi lainnya adalah perencanaan biaya mengenai
penyediaan dan perawatan seluruh inventaris sekolah. Hal ini akan mendukung
pihak manajemen sekolah dalam menganalisa kebutuhan operasional sekolah selama
satu periode pengajaran.
·
Sistem Informasi Manajemen Kegiatan
Akademik
Merupakan sub-sistem dasar manajemen pendidikan di sekolah. Terdiri dari 4
sudut pandang dengan struktur sebagai berikut :
·
Sudut pandang dewan kurikulum
·
Sudut pandang tenaga pengajar
·
Sudut pandang pihak pengusaha /
eksekutif
·
Sudut pandang siswa
·
Sistem Informasi Administrasi dan
Pengelolaan Keuangan Sekolah
Sub-sistem yang berkaitan dengan manajemen keuangan sekolah. Kontennya
meliputi perencanaan anggaran pendapatan dan pembiayaan sekolah (RAPBS),
laporan mengenai traaksi pendapatan dan pengeluaran sekolah, dan sistem
akutansi yang terstruktur.
·
Situs Layanan Informasi Sekolah dan
Masyarakat
Merupakan media untuk menghubungkan berbagai pihak baik pihak dalam sekolah
maupun luar sekolah. Hal ini bertujuan untuk menyediakan suatu layanan
informasi mengenai sekolah / publikasi, menjelaskan berbagai hubungan dengan
pihak sponsor sekolah, dan menyediakan wadah dagi berbagai pihak untuk
membagikan ide dan gagasan yang berkaitan dengan sekolah.
4.
Manfaat sistem informasi manajemen dalam pendidikan
Manfaat
Sistem Informasi Manajemen dalam dunia pendidikan mencakup banyak sector yang
diantaranya
a.)
Hal koneksi dan
setting
Koneksi dan setting ini merupakan koneksi database
sekolah, setting tahun ajaran, dan setting kurikulum. Pihak sekolah bisa
men-setting tahun ajaran dan kurikulumnya dengan lebih mudah melalui database
yang tersistematis. Sehingga bisa memudahkan stakeholderssekolah yang ingin
mengaksesnya.
b.)
Pengelolaan kesiswaan
Pengolalaan kesiswaan adalah pengolahan data-data yang
terkait dengan siswa, misalnya track record seorang siswa dalam melanggar
kedisiplinan, data-data siswa berprestasi, data siswa yang mendapatkan
beasiswa, pemindahan (mutasi) siswa, hingga data-data alumni sekolah.
c.)
Pengelolaan
akademik
Diantara manfaat dalam pengolaan akademik adalah
penyediaan Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data
nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa,
rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi
akademik.
d.)
Pengelolaan data
guru dan karyawan
Data-data yang masuk kategori ini adalah Manajemen
biodata guru dan karyawan, data keluarga guru dan karyawan, riwayat pendidikan
guru, pendidikan tambahan yang dibutuhkan oleh siswa maupun karyawan sekolah
(kursus, training, seminar, workshop dsb).
e.) Pengelolaan keuangan sekolah
Pengolaan keuangan merupakan hal yang sangat urgen dalam
suatu instansi. Persoalan dan penggunaan sumber dana juga merupakan hal yang
sangat sensitive karena terkait dengan transparansi dan akuntabilitas sebuah
instansi. Pengelolaan keuangan diantaranya manajemen pembayaran biaya
pendidikan, administrasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan
penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya praktikum, biaya ekstra,
dll.
f.) Pengelolan dan penertiban administrasi perpustakaan
Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi) sangat
penting demi terjaganya data semua buku dan karya-karya yang dimiliki oleh
perpustakaan sekolah sehingga bisa dimonitor dengan lebih mudah. Hal lain yang
bisa dilihat dengan adanya SIM berkenaan dengan status keanggotaan dan
peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri
dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap
peminjaman, dan rekap pengembalian.
g.) Bank Soal
Diantara yang paling mendukung prestasi dan kualitas
siswa adalah kualitas soal yang baik. Penggunaan SIM dalam dunia pendidikan
akan sangat membantu dalam pengadaan bank soal. Sehingga siswa tidak perlu lagi
untuk membeli dan mencari bank soal lainnya. Ketersediaan bank soal ini juga
bisa menjaga dan meningkatkan soal yang dikerjakan siswa dan akan membantu
siswa dalam mendongkrak prestasinya.
ΓΌ Manfaat SIM untuk Sekolah
Seiring berkembangnya
teknologi pun mendukung sistem informasi manajemen menjadi semakin meningkat.
Seperti halnya pada saat penerimaan murid baru. Kini pun sudah banyak sekolah
menggunakan pendaftaran sistem online. Dimana sistem ini memudahkan calon siswa
untuk mendaftar ke sekolah tesebut. Calon siswa hanya harus memasukkan
syarat-syarat berkas yang harus dipenuhi. Dan dari pihak sekolah dapat dengan
mudah menyeleksi data dari calon siswa yang terpenuhi, misalnya seleksi dari
nilai NEM calon siswa. Dan juga pembagian kuota antara sekolah dari kabupaten
maupun kota. Demikian para calon siswa pun dapat memantau apakah NEM dalam
posisi aman atau tidak.
Sebagaimana
proses pada saat penerimaan siswa baru adalah seperti berikut:
1. Data dari calon siswa yang terinput, dimulai dari
biodata para siswa hingga nilai akademik siswa.
2. Kemudian diseleksi dengan program yang menyeleksi data
para calon siswa. Penyeleksian dilihat dari nilai akademik para calon siswa,
kemudian di akumulukasikan apakah nilai akan bertahan dalam urutan diterima
atau tidak .
3. Terdapat kebijakan-kebijakan yang harus terpenuhi.
Pada saat penerimaan murid baru terdapat dinas pendidikan, kepala sekolah,
serta tim untuk melakukannya untuk mengatur ketentuan-ketentuan yang harus
dipenuhi para calon siswa agar dapat masuk sekolah tersebut. Sesuai standar
JARDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional), sehingga pembuatan laporan dari
masing-masing sekolah maupun dari Dinas Pendidikan dapat dengan mudah dan cepat
di sampaikan tanpa harus membuat laporan ulang dan tanpa harus mencetak laporan,
hal ini karena format laporan dan jaringan sudah disesuaikan dan menggunakan
konsep singkronisasi online. Seperti misalnya, apabila sekolah sebelumnya
terdafatar dalam kabupaten dan sekolah yang dituju terdaftar dalam kota, maka
sang calon murid hanya akan mendapatkan 20% peluang untuk masuk ke sekolah
tersebut serta harus mengurus kepindahan rayon.
5. Perkembangan SIM
dalam dunia pendidikan
Di era globalisasi ini telah
memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap
muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M.,
1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning”. Hal
ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan
tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi
diperlukan. Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan
bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang
memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan
sebelumnya.
Mason R. (1994) berpendapat bahwa
pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang
memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun,
teknologi tetap akan memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
Tony Bates (1995) menyatakan
bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara
bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi
kesejahteraan ekonomi. Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan
pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time).
Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan
inter-disipliner.
Romiszowski & Mason (1996)
memprediksi penggunaan “Computer-based Multimedia Communication (CMC) yang
bersifat sinkron dan asinkron. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di
atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan
masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam,
multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga dan
kompetitif.
6. Unsur pendidikan jarak
jauh berbasis web
Suatu pendidikan jarak jauh
berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
a.)
Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu
community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai
tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca
materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
b.)
Interaksi dalam grup; Para mahasiswa
dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang
diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit
ulasan tentang materi yang diberikannya.
c.)
Sistem administrasi mahasiswa; dimana
para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi
mahasiswa dan sebagainya.
d.)
Pendalaman materi dan ujian; Biasanya
dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman
dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal
ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning
e.)
Perpustakaan digital; Pada bagian ini,
terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga
pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini
bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
f.) Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang
perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada
bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan
lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.
7.
Pentingnya SIM untuk pendidikan
Mewujudkan ide dan keinginan di
atas dalam suatu bentuk realitas bukanlah suatu pekerjaan yang mudah tapi bila
kita lihat ke negara lain yang telah lama mengembangkan web based distance
learning, sudah banyak sekali institusi atau lembaga yang memanfaatkan metode
ini. Bukan hanya skill yang dimiliki oleh para engineer yang diperlukan tapi
juga berbagai kebijaksanaan dalam bidang pendidikan sangat mempengaruhi
perkembangannya. Jika dilihat dari kesiapan sarana pendukung misalnya hardware,
maka agaknya hal ini tidak perlu diragukan lagi. Hanya satu yang selalu menjadi
perhatian utama pengguna internet di Indonesia yaitu masalah bandwidth, tentunya
dengan bandwidth yang terbatas ini mengurangi kenyamanan khususnya pada non
text based material. Di luar negeri, khususnya di negara maju, pendidikan jarak
jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari. Metoda
pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu
rumah tangga dan orang lanjut usia (pensiunan).
Beberapa tahun yang lalu
pertukaran materi dilakukan dengan surat menyurat, atau dilengkapi dengan
materi audio dan video. Saat ini hampir seluruh program distance learning di
Amerika, Australia dan Eropa dapat juga diakses melalui internet. Studi yang
dilakukan oleh Amerika, sangat mendukung dikembangkannya e-learning, menyatakan
bahwa computer based learning sangat efektif, memungkinkan 30% pendidikan lebih
baik, 40% waktu lebih singkat, dan 30% biaya lebih murah. Bank Dunia (World
bank) pada tahun 1997 telah mengumumkan program Global Distance Learning
Network (GDLN) yang memiliki mitra sebanyak 80 negara di dunia. Melalui GDLN
ini maka World Bank dapat memberikan e-learning kepada mahasiswa 5 kali lebih
banyak (dari 30 menjadi 150 mahasiswa) dengan biaya 31% lebih murah.Dalamera
global, penawaran beasiswa muncul di internet. Bagi sebagian besar mahasiswa di
dunia, uang kuliah untuk memperoleh pendidikan yang terbaik umumnya masih
dirasakan mahal. Amat disayangkan apabila ada mahasiswa yang pandai di kelasnya
tidak dapat meneruskan sekolah hanya karena tidak mampu membayar uang kuliah.
Informasi beasiswa merupakan kunci keberhasilan dapat menolong mahasiswa yang
berpotensi tersebut.
BAB III
PENUTUP
8. KESIMPULAN
Penggunaan sistem informasi manajemen menunjukkan citra positif lembaga sekolah tidak hanya dalam ruang lingkup
nasional melainkan juga internasional dikarenakan penggunaan teknologi terbaru
identik dengan penyesuaian dengan standar yang digunakan di berbagai negara.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar